Senin, 06 September 2021 14:20 UTC
KELUARGA ATLET. Bupati Mojokerto Ikfina Fahmawati (memegang medali) mengunjungi Maslukah ibu atlet badminton pemenang medali emas ganda putri Paralimpiade Tokyo 2020, Senin, 6 September 2021. Foto: Karina Norhadini
JATIMNET.COM, Mojokerto – Bupati Mojokerto Ikfina Fahmawati mengunjungi keluarga Khalimatus Sadiyah, 22 tahun, atlet badminton peraih medali emas ganda putri Paralimpiade Tokyo 2020, Senin, 6 September 2021.
Ikfina bertemu dengan Maslukah, ibu Khalimatus atau akrab disapa Alim di Dusun Kecubuk, Desa Banjartanggul, Kecamatan Pungging. Bahkan tak disangka dan tak direncanakan, sekitar pukul 17.20 WIB, Alim melakukan video call dengan Maslukah dan Ikfina.
Alim hanya meminta didoakan agar selamat sampai Indonesia. Ia mengabarkan masih berada di Bandara Internasional Narita, Tokyo, Jepang, dan menunggu jam keberangkatan pesawat menuju Indonesia.
Alim berjanji akan pulang ke tanah kelahirannya di Kabupaten Mojokerto setelah menjalani karantina di Wisma Atlet dan rangkaian penyambutan di di Jakarta.
"Saya mohon doa selamatnya selama perjalanan menuju Indonesia. Insy Allah kalau sudah selesai karantina dan semua kegiatan lainnya selesai, saya pulang ke rumah (Mojokerto)," kata Alim kepada Maslukah dan Ikfina.
BACA JUGA: Alim, Si Kidal Peraih Emas Badminton Ganda Putri Paralimpiade Tokyo 2020
Melihat hal itu, Ikfina mengamini permintaan Alim. "Amin, mudah-mudahan selamat sampai Indonesia. Kami tunggu kedatangannya yah, kalau nanti pulang ke Mojokerto kasih kabar Ibu nggih," ucap pemimpin perempuan pertama di Kabupaten Mojokerto ini.
Ikfina merasa bangga dan sangat mengapresiasi prestasi Alim yang memiliki kekurangan fisik di bagian tubuh sebelah kanannya sehingga ia jadi pemain badminton kidal atau menggunakan tangan kiri.
Bungsu dari tiga bersaudara ini pertama kali meraih medali perak badminton ganda putri dalam Asian Paragames 2014. Disusul setiap tahunnya selalu menyabet emas ganda putri sejak tahun 2015 sampai 2018 di Asian Paragames.
Yang terbaru, ia bersama tandemnya, Leani Ratri Oktila, meraih medali emas ganda putri Paralimpiade Tokyo 2020 dengan klasifikasi WD SL3-SU5.
Klasifikasi SL3 adalah klasifikasi atlet dengan gangguan berjalan atau tidak seimbang. Sedangkan, klasifikasi SU5 untuk atlet dengan keterbatasan bagian tubuh atas seperti salah satu bagian tubuh tidak bisa digunakan secara normal.
"Alhamdulillah kita sangat bangga sekali, saya ikut merasakan rasa bahagianya jadi orang tua punya anak berprestasi. Mudah-mudahan bisa jadi penyemangat anak muda di Kabupaten Mojokerto," katanya.
BACA JUGA: Gubernur Khofifah Bangga Prestasi Atlet Jatim
Ikfina berjanji akan menyiapkan penyambutan kedatangan Alim jika pulang ke Mojokerto. Pemkab Mojokerto juga akan memberikan bonus khusus untuk putri pasangan suami istri, Sukohandoko, 59 tahun dan Maslukah, 53 tahun, itu.
"Kita akan sambut bersama-sama Alim sebagai anak muda kebanggaan Mojokerto, tentunya akan berikan apresiasi (bonus) secara khusus. Dia sedang perjalanan pulang dari Tokyo ke Indonesia. Karena pandemi Covid-19, jadi harus karantina dulu. Kalau sudah selesai semuanya, dia akan ke Mojokerto," kata Ikfina.
Maslukah merasa senang dikunjungi Bupati Mojokerto. Sebab, selama putri kesayangannya menjuarai kompetisi badminton di kancah internasional, tak pernah kepala daerah datang memberikan apresiasi.
"Belum ada sama sekali selama ini, baru pertama kali disambangi pejabat daerah. Saya sangat berterimakasih," katanya.
