Logo

Bulan September Diprediksi Deflasi 0,04 Persen

Reporter:

Jumat, 21 September 2018 10:17 UTC

Bulan September Diprediksi Deflasi 0,04 Persen

Harga telur ayam ras yang masih relatif stabil diperkirakan menyumbang deflasi di bulan September. FOTO: DOK.

JATIMNET.COM, Jakarta – Deflasi yang terjadi di bulan Agustus 2018 sebesar 0,05 persen diperkirakan akan berlanjut di bulan September. Bank Indonesia (BI) memperkirakan pada bulan September 2018 ini masih terjadi deflasi sebesar 0,04 persen.

“Kalau kita lihat dari survei pemantauan harga, diperkirakan September ini masih deflasi 0,04 month to month (mtm), year on year (yoy)-nya sekitar 3,03 persen,” kata Gubernur BI Perry Warjiyo di Kompleks Perkantoran BI, Jakarta, Jumat 21 September 2018.

Sebagaimana dikutip Antara, Perry menambahkan di bulan September ini kecenderungan harga bahan-bahan makanan masih turun. Bahkan bahan makanan seperti daging sapi, daging ayam, dan telur masih turun, sedangkan beras relatif stabil.

“Ini membuktikan bahwa memang kebijakan yang ditempuh khususnya dari penyediaan pasokan dan distribusi dari pemerintah berjalan baik. Sehinga inflasi di Indonesia tetap rendah, terkendali, dan relatif stabil,” kata Perry.

Oleh karena itu, ia meyakini target inflasi tahun ini 2,5-4,5 persen akan tercapai, bahkan cenderung akan lebih rendah dari titik tengahnya atau lebih rendah dari 3,5 persen.

Pria kelahiran Sukoharjo, 25 Februari 1959 itu juga berterimakasih kepada pemerintah yang terus memastikan pasokan dan distribusi bahan makanan tetap terjaga.

Faktor lain yang emndorong deflasi adalah ekspektasi inflasi yang tetap terjaga baik di tingkat konsumsn, produsen, maupun di pasar keuangan. “Jadi ekspektasi inflasi itu terjaga,” ujar Perry.

Faktor terakhir yang mendorong deflasi bisa juga disebabkan kebijakan-kebijakan baik moneter, fiskal, maupun kebijakan pengendalian permintaan tetap berjalan dengan baik.

“Dalam konteks seperti ini, kita tidak melihat adanya dampak pelemahan nilai tukar rupiah terhadap harga. Terbukti perkembangan harga masih tetap terkendali dan bahkan rendah,” kata Perry.

Pada awal bulan lalu, Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat pada Agustus 2018 terjadi deflasi 0,05 persen yang dipengaruhi oleh penurunan harga telur ayam, bawang merah, dan tarif angkutan udara.