Logo

Budidaya Jamur Tiram, Warga Probolinggo Raup Omzet Rp45 Juta per Bulan

Reporter:,Editor:

Senin, 09 January 2023 23:00 UTC

Budidaya Jamur Tiram, Warga Probolinggo Raup Omzet Rp45 Juta per Bulan

BUDIDAYA JAMUR. Ninik Mufarihah sukses membudidayakan jamur tiram dengan omzet Rp45 juta per bulan di Desa Pajarakan Kulon, Kec. Pajarakan, Kab. Probolinggo, Senin, 9 Januari 2023. Foto: Zulkiflie

JATIMNET.COM, Probolinggo – Ninik Mufarihah, 48 tahun, ibu rumah tangga asal Desa Pajarakan Kulon, Kecamatan Pajarakan, Kabupaten Probolinggo, berhasil mengembangkan usaha budidaya jamur tiram.

Dari usahanya itu, Ninik mampu meraup omzet mencapai Rp45 juta dalam sebulan. Besarnya omzet tersebut berasal dari produksi bibit jamur berbahan limbah serutan kayu yang dibuat dalam bentuk baglog.

Kepada Jatimnet.com, Ninik mengatakan selain memproduksi pembibitan jamur tiram, dirinya turut melakukan pembesaran hingga panen. Untuk pembibitan jamur tiram, Ninik mengaku mampu membuat 4 ribu hingga 5 ribu baglog.

BACA JUGA: Gurihnya Budi Daya Jamur Kancing di Lereng Bromo

"Dari situ, omzet yang diperoleh antara Rp20 juta hingga Rp45 juta per bulan," kata Ninik, Senin, 9 Januari 2023.

Terkait pemasaran bibit jamur tiram, Ninik menyebut telah merambah pasar Aceh hingga Papua. Umumnya, pemesanan bibit jamur tiram dilakukan secara online.

Sedangkan untuk pembesaran jamur tiram, bisa dipanen dalam kurun waktu tiga sampai lima hari. Pemasarannya di lingkup lokal atau wilayah Probolinggo dan sekitarnya. 

"Yang besar itu, omzet hasil produksi bibitnya. Untuk hasil pembesarannya, biasanya dijual secara mentah ataupun dibuat dalam bentuk olahan makanan berupa jamur crispy atau lainnya," tutur Ninik. 

Ninik menyampaikan kalau jamur tiram memiliki manfaat yang baik bagi kesehatan tubuh dan diyakini dapat mengeluarkan racun dalam tubuh apabila dikonsumsi dengan benar.

BACA JUGA: Dosen UHW Perbanas Optimalkan Potensi Budidaya Pertanian Untuk Diversifikasi Produk UKM

Ninik menceritakan awal mula dirinya menggeluti usaha budidaya jamur tiram setelah mendengar pelatihan yang diadakan Paiton Energy - POMI sekitar tahun 2011 silam.

Dari situlah, dirinya lantas berusaha mengembangkan usaha budidaya jamur tiram sampai akhirnya meraup omzet puluhan juta tiap bulan. Bahkan meski ekonomi global tengah diterpa pandemi Covid-19, budidaya jamur tiram tidak begitu terkena dampaknya.

"Saat kemarin banyak usaha yang gulung tikar karena pandemi, usaha budidaya jamur tiram tidak begitu berdampak. Permintaan tetap sama dengan sebelumnya," kata Ninik.

Dari usaha budidaya jamur tiram itu, yang semula digelutinya sendiri, saat ini ia sudah bisa memperkerjakan tiga orang karyawan dan tergabung dalam wadah UMKM Mahkota Jamur.