Kamis, 15 November 2018 09:15 UTC
Ilustrasi
JATIMNET.COM, Surabaya - Badan Pusat Statistik (BPS) Surabaya tengah menyiapkan sistem aplikasi untuk sensus penduduk Kota Surabaya pada 2020 mendatang. Aplikasi berupa Computer Asisten Personal Interviewing (CAPI) berbasis online itu membuat proses pencacahan penduduk lebih efisien terutama di sisi anggaran.
"Dengan menggunakan CAPI, kita bisa mengurangi anggaran percetakan data. Tidak perlu mencetak tapi langsung terinput ke pusat," kata Kepala Seksi Statistik Sosial, M. Suharso, Kamis, 15 November 2018.
Menurut Suharso, untuk mengantisipasi terjadinya kendala penggunaan aplikasi CAPI, BPS juga mempersiapkan lembar isian pencacahan manual seperti pernah digunakan pada pencacahan penduduk pada 2010 silam. Bagi warga yang susah ditemui seperti warga rumah mewah maupun yang menetap di apartemen, Suharso mengatakan, bisa melakukan pendataan melalui website yang telah disediakan.
Dalam melakukan pencacahan penduduk, BPS akan mencari tim petugas pencacah untuk kemudian diberikan pelatihan sensus, agar di lapangan bisa berjalan seragam dan sesuai dengan program sensus BPS.
Pencacahan yang terjadwal bulan Mei pada periode sebelumnya, akan terjadi perubahan di periode 2010-2020 mendatang, karena bulan Mei 2020 adalah bulan ramadhan sehingga dikhawatirkan banyak yang mudik pada bulan itu sehingga data yang diperoleh tidak valid.
"Jadi jadwal pencacahan pada 2020 bisa lebih awal di bulan Maret atau April, atau bahkan mundur di bulan Juni sampai juli", tuturnya. Pencacahan penduduk akan dioptimalkan, karena selama ini banyak warga yang enggan untuk mendaftarkan diri sesuai dengan domisilinya.
Tujuan dilakukan sensus penduduk ini agar pemerintah Kota Surabaya dapat dengan mudah mendata warga Surabaya sehingga pemkot bisa lebih mudah mengambil kebijakan regulasi, maupun infrastruktur dalam kota.
