Senin, 23 September 2024 01:30 UTC
Kegiatan senam bersama yang digelar BPJS Kesehatan Mojokerto. Foto: BPJS Kesehatan Mojokerto
JATIMNET.COM, Mojokerto - BPJS Kesehatan Cabang Mojokerto terus berupaya untuk menekan angka penyakit kronis untuk peserta Program Jaminan Kesehatan Nasional (JKN) melalui kegiatan promotif dan preventif melalui Program Pengelolaan Penyakit Kronis (Prolanis).
Di zaman yang terjadi dalam kehidupan masyarakat mulai dari teknologi hingga lifestyle berdampak banyak hal dalam kehidupan manusia, baik secara positif maupun negatif.
Kepala BPJS Kesehatan Cabang Mojokerto Elke Winasari menyampaikan bahwa Prolanis ini dilaksanakan dengan berkolaborasi bersama Fasilitas Kesehatan Tingkat Pertama (FKTP) yang bekerja sama dengan BPJS Kesehatan yang bertujuan untuk meningkatkan kualitas hidup peserta dengan penyakit kronis melalui pemantauan rutin, perawatan yang terkoordinasi, dan dukungan berkelanjutan.
“Prolanis sebagai wujud kolaborasi antara BPJS Kesehatan dengan fasilitas kesehatan diharapkan mampu memberikan dampak positif bagi masyarakat, khususnya masyarakat yang memiliki indikasi medis penyakit kronis," kata Elke, Senin pagi, 23 September 2024.
BACA: BPJS Apresiasi Komitmen Pemkab Mojokerto dalam Perluasan Jaminan Kesehatan Nasional
Selain itu, program ini mendorong masyarakat untuk dapat mencapai kualitas hidup yang optimal dengan biaya pelayanan kesehatan yang lebih efektif dan efisien. Penyakit katastropik merupakan penyakit tidak menular namun dapat memiliki komplikasi yang mengancam jiwa.
Hipertensi dan diabetes melitus tipe II adalah penyakit-penyakit yang menjadi faktor risiko bagi timbulnya sebagian penyakit katastropik sehingga diperlukan pengelolaan yang tepat.
"Berbagai penyakit katastropik tersebut sangat bisa dicegah dengan menerapkan pola hidup sehat. Melalui kegiatan pada klub Prolanis ini rutin dilakukan kegiatan dan edukasi tentang betapa murah dan mudahnya menjalankan hidup sehat. Dampak jangka panjangnya diharapkan bisa menekan jumlah penderita penyakit katastropik di Indonesia," kata Elke.
Berdasarkan data yang dimiliki oleh BPJS Kesehatan, terdapat 10.940 orang dengan indikasi medis DM dan 8.426 orang dengan indikasi medis hipertensi yang telah terdaftar sebagai peserta Prolanis di wilayah kerja BPJS Kesehatan Cabang Mojokerto.
Sedangkan di Kabupaten Jombang terdapat 7.133 orang untuk kasus diabetes melitus dan 5.025 orang untuk kasus hipertensi terdaftar. Selain itu, pada Kabupaten Mojokerto terdapat 2.856 orang untuk kasus diabetes melitus dan 2.233 orang untuk kasus hipertensi yang telah terdaftar. Urutan terakhir kota Mojokerto dengan 952 orang untuk kasus diabetes melitus dan 1.180 orang dengan kasus hipertensi yang telah terdaftar.
Salah satu FKTP yang bekerja sama dengan BPJS Kesehatan yaitu Puskesmas Bareng. Puskesmas Bareng yang wilayah kerjanya meliputi desa Banjaragung, Bareng, Ngampungan dan Pulosan turut membantu menekan angka penyakit kronis dengan aktif mengadakan kegiatan Prolanis. Kegiatan dilakukan rutin selama satu kali dalam sebulan di kantor kelurahan tiap desa.
BACA: Buka Layanan WhatsApp, BPJS Kesehatan Mojokerto Terima Ribuan Pesan dan Sempat Crowded
Sementara itu, Penanggung jawab kegiatan Prolanis Puskesmas Bareng, Ririn, 39 tahun, menyampaikan bahwa Prolanis Puskesmas Bareng memiliki masing-masing 2 klub untuk diabetes melitus dan hipertensi. Kegiatan Prolanis diisi dengan kegiatan senam, penyuluhas, cek gula darah, cek tekanan darah dan makan bersama.
"Antusiasme masyarakat mengikuti kegiatan sangatlah tinggi. Hal tersebut terasa pada saat kegiatan senam semua peserta semangat mengikuti senam meskipun dengan gerakan yang patah-patah. Maklum saja, olahraga tentu jarang dilakukan oleh peserta saat di rumah jadi pada saat ada kegiatan senam Prolanis mereka memanfaatkannya," ucap Ririn.
Sedangkan salah satu peserta klub Prolanis di Puskesmas Bareng, Misti'ah, 62 tahun, menerangkan kesan positifnya terhadap program ini, ia mengatakan dirinya semakin bersemangat untuk memperbaiki pola hidupnya dari kebiasaan olahraga dan makan. Selain itu, pengetahuannya terkait kesehatan dan penyakit kronis semakin bertambah.
"Saya juga dapat melakukan kontrol kesehatan secara rutin melalui klub Prolanis sehingga selalu terpantau kondisi kesehatan saya. Semoga kegiatan ini dapat terus berlanjut dan semakin banyak masyarakat yang sadar pentingnya menjaga kesehatan," katanya.
