Logo

BPBD Probolinggo Pasang Rambu Jalur Evakuasi di Empat Desa Tangguh Bencana

Reporter:,Editor:

Selasa, 28 December 2021 23:40 UTC

BPBD Probolinggo Pasang Rambu Jalur Evakuasi di Empat Desa Tangguh Bencana

TITIK KUMPUL: Pemasangan rambu titik evakuasi korban bencana. Foto : Diskominfo.

JATIMNET.COM, Probolinggo - Guna memudahkan proses penyelamatan saat terjadi bencana, Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Probolinggo memasang rambu-rambu di empat desa tangguh bencana (Destana). 

Keempat Destana meliputi Desa Pajurangan dan Desa Gending Kecamatan Gending, serta Desa Watupanjang dan Desa Bremi Kecamatan Krucil. Masing-masing desa, dipasang sebanyak 10 rambu terdiri dari 1 rambu shelter, 1 rambu titik kumpul dan 8 rambu jalur evakuasi.

Kepala Bidang Pencegahan dan Kesiapsiagaan, BPBD Kabupaten Probolinggo, Zaenal Ansori mengatakan, pemasangan rambu-rambu jalur evakuasi merupakan tindak lanjut, dari pembentukan desa tangguh bencana di Kabupaten Probolinggo.

“Tujuannya mempermudah masyarakat apabila terjadi suatu bencana, sehingga masyarakat tahu harus kemana dan lari kemana. Dimana bisa memudahkan pendeteksian, proses penyelamatn para korban bencana,” ujar Zaenal, Selasa 28 Desember 2021.

Baca Juga: Ini Catatan BPBD Jatim Soal Erupsi Gunung Semeru

Zaenal menjelaskan, penentuan titik-titik pemasangan rambu-rambu tergantung dari pihak pemerintah desa. Dimana desa sendiri yang menentukan, karena desa yang lebih tahu masyarakat biasanya lewat mana menuju ke shelter. 

“Mestinya kita juga harus mengantisipasi, tempat pengungsian jika memang harus mengungsi. Jika tidak mengungsi, maka hanya berkumpul saja. Kemudian kita evakuasi dan dilihat ada korban apa tidak. Kalau memang tidak ada korban, berarti tidak ada permasalahan,” katanya.

Menurut Zaenal, dalam menentukan lokasi pengungsian perlu ada koordinasi antara BPBD bersama OPD lain, pihak kecamatan dan desa. Sebab, apabila sudah terjadi bencana, bukan hanya BPBD yang terlibat, tetapi semua elemen masyarakat.

Baca Juga: Warga Kritik Baliho Puan Bertebaran Saat Kunjungi Daerah Bencana Erupsi di Lumajang

“Setelah terbentuk desa tangguh bencana dan diikuti dengan pemasangan rambu-rambu jalur evakuasi, relawan di desa sudah siap membantu masyarakat dalam upaya evakuasi jika terjadi bencana,” harapnya.

Zaenal berharap , semua desa agar selalu siaga, mengantisipasi bencana yang sewaktu-waktu bisa terjadi. Seperti apa yang harus ditangani, apabila terjadi bencana mulai banjir, gempa bumi dan sebagainya. 

“Saat sosialisasi pembentukan desa tangguh bencana, relawan yang ada desa sudah diberikan dasar-dasar mengadakan suatu perlindungan kepada diri sendiri. Sebab masyarakat, tentunya harus mengetahui apa bentuk-bentuk bencana dan bagaimana cara menanganinya, serta jalur evakuasi yang harus dilalui hingga ke titik kumpul dan shelter,” Zaenal memungkasi.