Rabu, 24 July 2019 04:16 UTC
Bendera Inggris. Foto: Unsplash
JATIMNET.COM, Surabaya – Inggris akan memiliki Perdana Menteri baru. Boris Johnson akan menggantikan posisi Theresa May, setelah menjadi pemimpin Partai Konservatif, mengalahkan Jeremy Hunt.
Mantan Wali Kota London yang telah lama berambisi untuk memimpin negaranya, memenangkan kontes kepemimpinan partai dengan selisih jumlah suara yang besar.
Johnson meraup 92.153 suara, sementara sang rival hanya mendapat 46.656 suara. Dengan tingkat partisipasi 87,4% di antara 159.320 anggota partai, Johnson unggul 66% suara.
Johnson dikenal sebagai sosok yang memiliki gaya bicara lepas ketika pidato.
BACA JUGA: British Airways Hentikan Penerbangan ke Mesir Selama Sepekan
"Lancarkan Brexit satukan negara, dan kalahkan Jeremy Corbyn," ucapnya, dikutip dari The Guardian.
Johnson akan dilantik secara resmi sebagai perdana menteri pada Rabu 24 Juli 2019 sore.
Sementara, Theresa May, pendahulunya, akan melepas jabatan sebagai perdana menteri setelah mengajukan pengunduran dirinya kepada Ratu Elizabeth II, dikutip dari Suara.com.
Sebelumnya, May mengumumkan akan mengundurkan diri sebagai perdana menteri setelah berulang kali menolak perjanjian Brexit dengan Uni Eropa tahun lalu.
BACA JUGA: Karena Pakaian, Perempuan Diturunkan dari Pesawat Menuju Inggris
Lantas, Johnson, yang selama ini bertekad membawa keluar Inggris dari Uni Eropa, berfokus melanjutkan proses Brexit sebelum mencapai tenggat waktu, yakni 31 Oktober.
Terpilihnya Johnson mendapat respon positif dari Presiden Amerika Serikat, Donald Trump.
Dikutip dari The Guardian, Trump menyebut Johnson sebagai “Trump nya Inggris”, karena memiilki gaya bicara serupa.
“Mereka menyebut dia (Johnson) ‘Britain Trump’, dan masyarakat mengatakan jika itu hal yang bagus ,” kata Trump.
BACA JUGA: Bakteri di Kulit Katak Mampu Melindunginya dari Penyakit
Sebelumnya, Trump juga beberapa kali memuji Johnson, sambil menyerukan kegagalan Theresa May dalam menangani konflik Brexit, lantaran tak mau mendengarkan nasehat dari Trump.
