Kamis, 11 October 2018 08:26 UTC
Ilustrasi sesar Gunung Kendeng dan Rembang. Wikipedia.
JATIMNET.COM, Bojonegoro – Sejumlah wilayah di Bojonegoro, Jawa Timur dilewati dua sesar di zona Kendeng dan zona Rembang dan menjadikan wilayah tersebut rawan gempa.
Berdasarkan data yang dikeluarkan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Bojonegoro, menyatakan daerah itu memiliki potensi gempa karena dilewati dua sesar.
BACA JUGA : WARGA SURABAYA DAN SIDOARJO RASAKAN GEMPA
Pelaksana Tugas Kepala BPBD Bojonegoro Nadif Ulfia menjelaskan wilayahnya diketahui memiliki potensi gempa berdasarkan dokumen kajian risiko bencana yang dikeluarkan BNPB di awal tahun 2018.
Wilayah yang dilewati sesar zona Kendeng yaitu memanjang mulai Kecamatan Margomulyo, Tambakrejo, Ngambon, Sekar, Gondang, Bubulan dan Temayang, hingga kemudian ke arah Kabupaten Nganjuk dan Jombang.
BACA JUGA : GUNCANGAN GEMPA JUGA TERASA HINGGA DI BLITAR HINGGA DENPASAR
Sedangkan wilayah yang dilewati sesar zona Rembang meliputi Kecamatan Kedewan dan Malo, yang berbatasan dengan Kabupaten Blora, Jawa Tengah, kemudian ke arah Tuban.
Berdasarkan kajian yang ada bahwa potensi gempa disebabkan keberadaan dua sesar itu tidak sebesar gempa di Palu, Sulawesi Tengah. Sebab, sesar di zona Kendeng dan Rembang, pergeserannya kecil dibandingkan sesar Koro Palu.
BACA JUGA : GEMPA BUMI BERKUATAN 5,8 SR TIDAK BERPOTENSI TSUNAMI GUNCANG MALANG
“Apabila pergeseran sesar besar maka potensi gempa juga besar, begitu sebaliknya,” kata Nadif Ulfia, Antara, Kamis 11 Oktober 2018.
Meski demikian, pihaknya akan menyosialisasikan potensi gempa kepada masyarakat. Selain juga memasukkan potensi gempa dalam daftar potensi bencana yang bisa terjadi sewaktu-waktu.
BACA JUGA : WARGA SAPUDI DIHANTUI TRAUMA GEMPA SUSULAN
Minimal masyarakat yang membangun rumah di garis kedua sesar harus waspada, karena wilayah itu memiliki potensi gempa.
“BPBD akan memasukkan potensi bencana gempa dalam daftar bencana yang bisa terjadi, meskipun kejadian gempa tidak bisa diprediksi,” ungkapnya.
BACA JUGA : GEMPA MAGNITUDO 6,4, TIGA MENINGGAL DAN LIMA TERLUKA
Sebelumnya, BPBD telah mencatat ada sembilan bencana yang masuk daftar ancaman bencana, seperti banjir luapan Bengawan Solo, banjir bandang, tanah longsor, angin kencang, dan bencana kegagalan industri karena adanya industri migas.
Dikutip dari Antara gempa berkekuatan M 4 pernah terjadi di Kecamatan Gondang, awal 2016. Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Nganjuk, memperkirakan pusat gempa di Desa Jari, Kecamatan Gondang, berada di lokasi dangkal berkedalaman berkisar 1-30 kilometer.
BACA JUGA : PEMPROV JATIM SANTUNI KORBAN GEMPA RP5 JUTA
