Selasa, 15 October 2024 05:00 UTC
Peta sebaran titik panas di Indonesia per 14 Oktober 2024. Sumber: BMKG
JATIMNET.COM, Banyuwangi – Badan Metereologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Banyuwangi mengeluarkan peringatan dini terkait munculnya enam titik panas (hotspot) kategori sedang di Kabupaten Banyuwangi.
Peringatan ini dikeluarkan untuk mengingatkan masyarakat akan potensi kebakaran hutan dan lahan (karhutla) yang dapat terjadi di daerah tersebut
Berdasarkan data dari BMKG menunjukan bahwa titik panas tersebut terdeteksi di beberapa daerah, di antaranya Kecamatan Pesanggaran, Wongsorejo, dan kawasan hutan lindung Gunung Ijen Merapi Ungup-ungup.
Menurut Prakirawan BMKG Banyuwangi Beni Gumintar, enam titik panas tersebut sebagian besar berada di kawasan hutan dan lahan sehingga menimbulkan potensi kebakaran hutan dan lahan cukup tinggi.
BACA: Lagi, Kebakaran Hutan TNBTS di Lereng Gunung Semeru Terjadi
“Kami mengimbau masyarakat jangan sembarang membuat sumber api karena apabila sumber api ditambah dengan angin yang kencang, sumber api akan cepat membesar,” ujarnya, Selasa, 15 Oktober 2024.
Menurutnya, kondisi cuaca yang cenderung kering saat ini berdampak pada peningkatan suhu dan kurangnya curah hujan menjadi faktor utama yang memicu munculnya titik panas di Bumi Blambangan ini.
Daerah paling rawan kebakaran hutan dan lahan terdeteksi di Kecamatan Wongsorejo. Hal ini karena daerah tersebut memiliki banyak area dengan vegetasi yang mudah terbakar dan cuaca yang cenderung kering dalam beberapa waktu terakhir.
“Suhu udara yang tinggi dan rendahnya kelembapan membuat lahan-lahan daerah tersebut lebih rentan terhadap kebakaran,” katanya.
Titik panas yang terdeteksi saat ini masih menunjukan warna kuning. Menurutnya, warna ini biasanya menandakan potensi kebakaran. Sedangkan warna merah menunjukan bahwa kebakaran sudah terjadi, sehingga meskipun titik panas terlihat, itu belum tentu berarti ada kebakaran yang berlangsung.
BACA: Penyebab Kebakaran Hutan di Jatim Perlu Dievaluasi
“Titik kuning menunjukan katagori sedang. Jika sudah berubah menjadi merah, itu berarti sudah ada kebakaran,” katanya.
Ia menambahkan bahwa tampilan titik warna kuning pada pantauan satelit mencerminkan kondisi cuaca yang sangat panas dan ekstrem. Karena suhu yang tinggi, wilayah tersebut harus diwaspadai terhadap kemungkinan terjadinya kebakaran.
“Dalam citra satelit ada simbol tiga warna. Warna hijau berarti titik panas rendah, kuning sedang, dan merah berarti tinggi,” tuturnya.
Beny meminta warga di sekitar lokasi titik panas untuk selalu siap siaga dan mengikuti informasi terbaru dari BMKG dan dinas terkait. Dengan kesadaran dan kerja sama dari masyarakat, diharapkan risiko kebakaran hutan dapatr diminimalisir
“Masyarakat harus lebih berhati- hati, terutama dalam melakukan aktivitas yang melibatkan api, seperti membakar sampah atau membuka lahan,” katanya.