Logo

Beroperasi Awal 2026, Gedung Baru RSU Muslimat NU Ponorogo Fokus Kesehatan Ibu dan Bayi

Reporter:,Editor:

Rabu, 14 May 2025 03:00 UTC

Beroperasi Awal 2026, Gedung Baru RSU Muslimat NU Ponorogo Fokus Kesehatan Ibu dan Bayi

Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa (kiri), Bupati Ponorogo Sugiri Sancoko (tengah), dan Prof Mohammad Nuh (kanan) saat seremoni toping off RS Muslimat NU Ponorogo, Rabu, 14 Mei 2025. Foto: Humas Pemprov Jatim

JATIMNET.COM, Ponorogo - Gubernur Jawa Timur (Jatim) Khofifah Indar Parawansa meninjau pembangunan gedung baru di Rumah Sakit Umum (RSU) Muslimat Nahdlatul Ulama (NU) Ponorogo. Gedung setinggi tujuh lantai ini bakal diberi nama Gedung KH Abdurrahman Wahid (Gus Dur). 

Dalam seremoni topping off atau tahap akhir pembangunan struktur gedung pada Rabu, 14 Mei 2025, Khofifah menyampaikan harapannya agar fasilitas baru ini bisa membantu menekan angka kematian ibu dan bayi, serta kasus stunting di Ponorogo dan sekitarnya.

“Ini bukan sekadar rumah sakit. Ini adalah tempat harapan, terutama bagi para ibu dan anak-anak. Layanan tumbuh kembang anak akan jadi salah satu fokus utama,” kata Khofifah.

BACA: Khofifah Resmikan SMKN Sukapura, Dukung Pariwisata Bromo dan Pendidikan Suku Tengger

Gedung baru ini diharapkan bisa mulai beroperasi pada awal 2026. Ini juga menjadi hadiah istimewa menjelang peringatan 100 tahun Nahdlatul Ulama (NU) versi kalender Masehi yang jatuh pada 31 Januari 2026.

Gubernur Khofifah menekankan pentingnya pemerataan layanan kesehatan yang mudah diakses dan berkualitas.

Ia menyebut pembangunan ini sejalan dengan program Pemerintah Provinsi Jatim untuk menjamin kesehatan bagi semua, termasuk dalam program Quickwin dan “Jatim Sehat” yang menjadi bagian dari visi besar Nawa Bhakti Satya.

“Kita ingin layanan kesehatan bisa dirasakan merata, tanpa memandang latar belakang. Ini adalah bagian dari universal health coverage yang menjadi komitmen kita,” lanjutnya.

BACA: Pemkab Ponorogo Perluas Pemeriksaan HIV usai 13 Pekerja Warung Terjangkit

Ia juga mengajak semua pihak, termasuk akademisi dan swasta, untuk ikut mendorong kemajuan layanan kesehatan. Tak lupa, pemanfaatan teknologi informasi di rumah sakit juga jadi perhatian agar masyarakat makin mudah mendapat layanan.

“Semoga, ini jadi penyemangat untuk terus berinovasi dan meningkatkan kenyamanan serta keselamatan pasien,” pesannya.

Bagi Khofifah, gedung ini juga menjadi bukti nyata kontribusi NU, khususnya Muslimat NU, dalam bidang kesehatan. Ia berharap nilai-nilai perjuangan dan semangat kemanusiaan Gus Dur bisa terus hidup dalam pelayanan rumah sakit ini.

“Ini bukan hanya tentang bangunan fisik, tapi juga tentang nilai dan pengabdian. Kita semua patut bangga,” tutupnya.