Kamis, 16 January 2025 05:20 UTC
Penyemprotan cairan disinfektan oleh petugas pemadam kebakaran di Pasar Hewan Desa Ngrame, Kecamatan Pungging, Kab. Mojokerto, Kamis, 16 Januari 2025. Foto: Hasan
JATIMNET.COM, Mojokerto – Akibat penyebaran wabah Penyakit Mulut dan Kuku (PMK) yang merambah hewan ternak di Kabupaten Mojokerto, sejumlah pasar hewan ditutup sementara dan disemprot cairan disinfektan, Kamis pagi, 16 Januari 2025.
Penyemprotan cairan disinfektan dilakukan dengan mendatangkan dua unit mobil pemadam kebakaran BPBD Kabupaten Mojokerto dan mesin semprot manual.
Adapun dua lokasi yang disemprot antara lain Pasar Hewan Desa Pandanarum, Kecamatan Pacet, dan Pasar Hewan di Desa Ngrame, Kecamatan Pungging.
Petugas Pasar Hewan Ngrame, Shodikin, mengatakan pihaknya mendapatkan perintah dari Dinas Peternakan dan Pertanian Kabupaten Mojokerto untuk menutup pasar guna mencegah dan mengantisipasi penyebaran PMK.
BACA: 30 Ekor Sapi di Lamongan Mati Kena PMK, Pasar Hewan Masih Ditutup
"Makanya diadakan penutupan pasar hewan dan diadakan penyemprotan disinfektan di seluruh pasar-pasar hewan supaya penanganan PMK cepat selesai," ujarnya.
Shodikin menambahkan Pasar Hewan Ngrame buka dua kali dalam seminggu di hari pasaran Wage dan Pahing. Penutupan pasar ini akan dilakukan selama 14 hari ke depan.
"Penutupannya dimulai dari tanggal 15 sampai 28 Januari 2025," tuturnya.
BACA: Penyakit Mulut dan Kuku Kembali Melanda, Delapan Sapi di Mojokerto Mati
Sementara itu, Kepala Bidang Pencegahan dan Damkar BPBD Kabupaten Mojokerto Suparman yang datang ke lokasi menjelaskan sebanyak 8.000 liter cairan disinfektan disemprotkan ke seluruh area depan pasar maupun area lokasi pasar hewan.
"Kenapa kita memakai mobil damkar karena jangkauannya lebih luas, tekanannya lebih cepat," katanya.
Seperti diketahui, menurut data Dinas Pertanian (Disperta) Kabupaten Mojokerto berdasarkan Sistem Informasi Kesehatan Hewan Nasional (iSIKHNAS), sapi terjangkit PMK di Kabupaten Mojokerto sebanyak 291 ekor sejak 1 Desember 2024 hingga 5 Januari 2025. Dari 291 ekor itu, 28 ekor mati dan 15 ekor dipotong paksa.
