Logo

Berada di Lereng Argopuro, 25 KK di Dusun Sosso'an Krucil Probolinggo Belum Menikmati Listrik

Reporter:,Editor:

Jumat, 28 October 2022 08:20 UTC

Berada di Lereng Argopuro, 25 KK di Dusun Sosso'an Krucil Probolinggo Belum Menikmati Listrik

Listrik. Bangun PLTMH Yang Ada di Desa Plaosan, Dusun Mandati. Foto : Zulkiflie

JATIMNET.COM, Probolinggo - Sebanyak 25 kepala keluarga (KK) yang berada di Dusun Sosso'an, Desa Plaosan, Kecamatan Krucil, Kabupaten Probolinggo ternyata sampai kini belum bisa menikmati energi listrik.

Lokasinya yang berada di kawasan lereng Gunung Argopuro, dengan akses jalan yang sulit dilewati karena berupa tanah dan berbatu, serta sempit menjadi kendala tersendiri, untuk menjangkau dusun setempat.

Kepala Desa Plaosan, Tosan mengatakan, kalau kondisi tanpa listrik itu, sudah dirasakan warganya di Dusun Sosso'an sejak dahulu. Guna menerangi tempat tinggalnya, warganya terpaksa menggunakan penerangan seadanya. 

Nyaris saat malam tiba, kegiatan warga Dusun Sosso'an hidup tanpa penerangan, dimana hal itu menyulitkan anak-anak setempat yang sekolah, sulit untuk belajar di malam hari. Tosan menyebut, warga Sosso'ana hanya bisa berharap dan terus berharap energi listrik bisa masuk ke dusunnya.

Baca Juga: Puncak Peringatan HSN 2022 di Kota Probolinggo, Santri Diminta Jaga Persatuan NKRI

"Tidak ada yang bisa dilakukan lagi, apalagi mayoritas warga setempat kesehariannya hanya petani, peternak dan sebagian bekerja serabutan. Di mana penghasilan mereka sehari-harinya hanya Rp 35 ribu," kata Tosan, Jumat 28 Oktober 2022.

Tosan menyebutkan, sebenarnya kondisi yang sama sempat dirasakan warganya di beberapa dusun lainnya. Akan tetapi, berkat kreatifitas warga dibantu pihak desa upaya menciptakan energi listrik secara mandiri bisa dilakukan. Yakni, dengan membuat kincir air di aliran sungai, untuk selanjutnya dirubah menjadi energi listrik. 

"Sebenarnya ada 12 dusun di Desa Plaosan, dengan total ada 987 kepala keluarga. Di mana dusun yang belum teraliri listrik sama sekali adalah Dusun Sosso'an, sedangkan lainnya sudah ada listrik lewat bantuan kincir air," ujar Tosan.

Baca Juga: Sambangi Posyandu, Ketua TP PKK Kota Probolinggo Bagikan Ratusan Timbangan Bayi Digital

Sementara di dua dusun lainnya, yakni Dusun Mandati dan Blegaan. Warga dusun setempat sudah menikmati listrik yang layak, lantaran tenaga listrik dari kincir air yang sebelumnya dibuat mandiri oleh warga, kini telah dirubah menjadi PLTMH (Pembangkit Listrik Tenaga Mikro Hidro). 

Pembangunan PLTMH tersebut, merupakan bantuan dari PT Paiton Energy dan PT POMI selaku pelaksananya. Di mana kapasitas listrik yang dihasilkan, sebanyak 7000 Watt. Energi listrik tersebut, akhirnya bermanfaat bagi masyarakat di dua dusun tersebut yang berjumlah 14 kepala keluarga. 

"Untuk yang di Dusun Mandati dan Blegaan, kondisinya sudah lebih baik. Meski secara kehidupan sehari-hari, desa kami termasuk daerah yang tertinggal," kata Tosan. 

Tosan berharap, kedepan lebih banyak lagi pihak-pihak yang perduli terhadap perkembangan masyarakat di desanya. Utamanya menyangkut soal energi listrik yang sangat dibutuhkan, disamping kebutuhan lainnya.