Logo

Puncak Peringatan HSN 2022 di Kota Probolinggo, Santri Diminta Jaga Persatuan NKRI

Reporter:,Editor:

Minggu, 23 October 2022 16:59 UTC

Puncak Peringatan HSN 2022 di Kota Probolinggo, Santri Diminta Jaga Persatuan NKRI

HSN 2022. Wali Kota Probolinggo Saat Hadir di Acara "Tabligh Akbar" Bersama Para Ulama di Kota Probolinggo. Foto : Zulkiflie.

JATIMNET.COM, Probolinggo - Puncak Peringatan Hari Santri Nasional (HSN) 2022, di Kota Probolinggo ditutup lewat Acara "Tabligh Akbar" yang digelar di Jalan Panglima Sudirman, depan kantor pemerintah kota setempat, Minggu 24 Oktober 2022 malam.

Acara "Tabligh Akbar" diawali ceramah agama yang diisi oleh Pengasuh Pondok Pesantren Sabilunnajah Kabupaten Bojonegoro, KH. Anwar Zahid. Kepada masyarakat yang hadir, Anwar Zahid mengingatkan pentingnya menirukan sifat Nabi Muhammad SAW.

Itu agar bisa menjadi manusia yang baik dan benar, serta diridhoi oleh Allah SWT. Tugas utama dalam hidup, terang Anwar Zahid, adalah menjadi orang baik dan benar. Di mana perbuatan dalam aktifitas hidup, harus diniatkan secara baik dan benar. 

"Jadi ucapan kita harus baik, pikiran kita harus baik, hati kita harus baik, perbuatan kita harus baik, tingkah laku kita harus baik dan semua yang dilakukan harus dengan cara yang baik," ujarnya.

Berkaitan hari santri nasional, Anwar Zahid menyampaikan, kalau perananan para santri sangat besar dan penting bagi kemerdekaan, Bangsa Indonesia. Di mana melalui gerakan revolusi jihad yang dipimpin para kyai terdahulu, para santri mampu merebut kemerdekaan bangsa dari tangan penjajah.

Dan tugas para santri saat ini, sebut Anwar Zahid, yakni harus mampu mengawal kemerdekaan bangsa, baik lewat penanaman jiwa nasionalisme yang kuat dan cinta Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI).

Pengasuh Pondok Pesantren Sabilunnajah Kabupaten Bojonegoro, KH. Anwar Zahid saat memberikan tauziah di Hari Santri

Santri yang memiliki bekal pendidikan dan ilmu agama, perlu dipadukan dalam berbagai hal. Tujuannya, menyelaraskan ilmu dan akhlak, agar terbentuk harmoni dalam sikap dan perilaku yang benar. 

"Pintar saja, tidak akan baik jika tidak benar. Sebaliknya benar saja, tidak akan cukup jika tidak pintar. Banyak orang pintar, tapi tidak benar sehingga dapat menyebabkan perpecahan," katanya.

Oleh karenanya, Anwar Zahid berpesan, agar para santri bisa mengawal kemerdekaan Bangsa Indonesia dari berbagai hal yang dapat mengancam kesatuan NKRI. Baik itu berupa fitnah, bentuk-bentuk propaganda dan lainnya.

Sementara Wali Kota Probolinggo, Habib Hadi Zainal Abidin mengatakan, digelarnya "Tabligh Akbar" di halaman Pemkot Probolinggo, guna menguatkan peranan para santri dalam mengawal kemerdekaan bangsa dan menjaga NKRI.

Wali Kota Hadi menyampaikan, jika jemaah yang hadir dalam Tabligh Akbar tersebut, berasal dari semua lembaga pendidikan, pondok pesantren dan tokoh-tokoh masyarakat yang ada di Kota Probolinggo.

"Kita ingin mengingatkan kembali, akan perjuangan para santri terdahulu dalam memperjuangkan kemerdekaan bangsa. Sekarang kita ingin mengajak peran santri menjaga agama, kerukunan dan kedamaian sehingga tidak mudah terpecah belah," terang Hadi.

Puncak Peringatan Hari Santri Nasional (HSN) 2022, di Kota Probolinggo ditutup lewat Acara "Tabligh Akbar" yang digelar di Jalan Panglima Sudirman, depan kantor pemerintah kota setempat, Minggu 24 Okt

Menurut Hadi, Hal-hal semacam itulah yang perlu ditanamkan kepada para santri, lantaran tugas mereka saat ini, bukan lagi berperang merebut kemerdekaan dari penjajahan, melainkan mengajak mereka guna menjaga kerukunan dan kedamaian.

"Jadi di hari santri ini, kami ingin menanamkan kepada para santri dan seluruh masyarakat, tentang jiwa nasionalisme kepada bangsa dan negara. Karena itulah yang harus dipertahankan, jangan sampai perjuangan yang telah dilakukan saat melawan penjajah, sia-sia dan terpecah belah nantinya," pesan Wali Kota Hadi. 

Sekadar informasi, dalam acara "Tabligh Akbar" tersebut, turut diisi acara pemberian santunan kepada anak yatim piatu, kemudian acara selawatan bersama diiringi Majelis Dlou ul Musthofa Cahaya Rosulullah ( DMCR ), serta ditutup pembacaan doa. (ADV/Inforial)