Rabu, 11 December 2019 09:27 UTC
Kabag Ops Polres Ponorogo, Kompol Basuki Nugroho. Foto: Gayuh Satria.
JATIMNET.COM, Ponorogo – Pengajian Akbar dan Konser Ambyar yang digelar Pemkab Ponorogo, Selasa 10 Desember 2019, dikeluhkan ribuan penonton. Banyak penonton yang menyampaikan uneg-uneg melalui media sosial lantaran kehilangan telepon pintar.
Kabag Ops, Kompol Basuki Nugroho mengatakan terdapat belasan warga yang menyerbu Sentra Pelayanan Kepolisian Terpadu (SPKT) Polres Ponorogo karena kehilangan telepon pintar.
“Ada penonton yang mengaku telepon pintar miliknya diambil paksa ketika bernyanyi sambil menyalakan flashlight. Namun karena kecepatan tangan si pencopet, ia tidak tahu siapa pelakunya,” kata Basuki, Rabu 11 Desember 2019.
BACA JUGA: Hujan Disertai Angin Kencang di Ponorogo Menyababkan 1 Orang Meninggal
Namun ia tidak bisa memproses semua laporan penonton yang kehilangan telepon pintar karena memang dalam pelaporan kehilangan harus disertai bukti-bukti yang menunjukkan kepemilikan barang tersebut.
“Penonton yang kehilangan harus membawa nota pembelian ataupun boks telepon pintar yang hilang,” akunya.
Basuki menambahkan kotak telepon pintar tersebut terdapat nomor imei yang dapat digunakan kepolisian untuk melacaknya. Selain itu, kepolisian juga bisa menonaktifkan telepon pintar melalui jaringan telekomunikasi.
BACA JUGA: Pegawai Bank Pemerintah Ponorogo Ditemukan Meninggal di Kamar Kos
“Penonton yang kehilangan telepon pintar kami minta untuk melengkapi persyaratan tersebut esok harinya, hasilnya hari ini sudah ada empat orang yang kembali ke polres untuk membuat laporan kehilangan,” terangnya.
Pihaknya mengimbau kepada masyarakat Ponorogo untuk selalu waspada jika menghadiri hiburan yang mendatangkan massa. Karena memang aparat tidak bisa selalu memantau semua gerak-gerik penonton yang mencurigakan.
“Masyarakat harus waspada dengan barangnya, karena modus kejahatan di pusat keramain sangat marak terjadi,” Basuki mnejelaskan.