Logo

Belasan Desa di Kabupaten Madiun Tergenang Banjir

Reporter:,Editor:

Selasa, 14 April 2020 07:42 UTC

Belasan Desa di Kabupaten Madiun Tergenang Banjir

TERTUTUP BANJIR. Seorang warga sedang berjalan di antara derasnya banjir yang menggenangi jalan di Desa Banjasari, Kecamatan/Kabupaten Madiun, Selasa 14 April 2020. Foto: Nd Nugroho.

JATIMNET.COM, Madiun – Sedikitnya 15 desa di Kabupaten Madiun terdampak banjir setelah hujan deras mengguyur selama kurang lebih lima jam pada Senin 13 April 2020 malam. Hingga Selasa 14 April 2020 pagi, air masih menggenangi sejumlah titik.

Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Madiun M Zahrowi mengatakan belasan desa yang terdampak banjir itu berada di empat kecamatan. Wilayahnya di Kecamatan Madiun, Balerejo, Wonoasri, dan Pilangkenceng.

Menurut dia, air dengan ketinggian antara 10 hingga 60 sentimeter yang menggenangi belasan desa itu merupakan luapan dari sejumlah kali. Salah satunya Kali Piring yang merupakan anakan Kali Jerohan (anakan Sungai Bengawan Madiun). “Juga kali-kali lain yang melintasi sejumlah desa,” ujar Zahrowi.

BACA JUGA: Dampak Corona, Sidang Laporan Pertanggungjawaban Bupati Madiun Tertunda

Adapun dampak dari banjir itu menghambat aktivitas warga. Di Desa Banjarsari, Kecamatan/Kabupaten Madiun, misalnya, para petani tidak dapat menjemur gabah yang baru dipanen. Mereka juga tidak bisa memasak lantaran dapurnya tergenang air.

Kepala Desa Banjarsari, Welly Subroto mengatakan bahwa pemerintah desa setempat memberikan bantuan logistik berupa nasi dan lauk untuk sarapan bagi warga. “Warga tidak bisa memasak karena hampir semua dapur tergenang banjir,” ujar dia.

BACA JUGA: Dua Jembatan di Kabupaten Madiun Retak Akibat Pengalihan Jalur Kendaraan Dampak Covid

Welly menyatakan banjir kali ini lebih parah dibandingkan dua tahun lalu. Selain karena genangan tak kunjung surut, jumlah warga yang terdampak juga lebih banyak. Berdasarkan hasil pendataan pemerintah desa setempat, jumlah warga yang terdampak mencapai 400 orang.

“Lokasinya di delapan RT (rukun tetangga),” kata dia sembari menyatakan pada banjir sebelumnya hanya sekitar empat RT yang terdampak.