Sabtu, 15 December 2018 12:34 UTC
Sejumlah model memeragakan busana batik hasil karya Rumah Batik Tuban binaan Baznas Jawa Timur, dalam acara Isef Sharia Fair di Grand City Convention Surabaya, Sabtu 15 Desember 2018. Foto: Khoirotul Lathifiyah
JATIMNET.COM, Surabaya – Badan Amil Zakat Nasional (BAZNAS) memfokuskan pemberdayaan para mustahiq Rumah Batik di wilayah Jawa Timur. Hal ini untuk mengangkat ekonomi mustahiq (orang yang memberikan zakat) agar bisa menjadi muzakki (orang yang memberi zakat).
“Jawa Timur memiliki banyak motif batik dan potensi dalam bidang industri batik,” kata Nasir saat diwawancarai usai acara Talk Show Rumah Batik dan Tenun Indonesia, di Grand City Convention Surabaya, pada Sabtu 15 Desember 2018.
Direktur Pendistribusian dan Pendayagunaan BAZNAS Moh. Nasir Tajang mengungkapkan, saat ini terdapat tiga wilayah di Indonesia yang program pemberdayaanya sudah berjalan, yakni di Kabupaten Ende NTT, Sambas Kalimantan Barat, dan Tuban Jawa Timur.
Namun saat ini BAZNAS akan fokus mengembangkan Rumah Batik pemberdayaan di Jawa Timur. Untuk sementara sudah ada pemberdayaan Rumah Batik di Tuban, dan selanjutnya akan merambah ke kota/kabupaten lainnya.
BACA JUGA: NasDem Wajibkan Caleg Artis Wajib Turun ke Masyarakat
Agar pemberdayaan masyarakat berjalan dengan optimal, BAZNAS tidak hanya memberikan modal untuk mustahiq, melainkan memberikan pembinaan pada saat produksi maupun pemasarannya.
Nasir optimis perluasan pemberdayaan di wilayah Jawa Timur akan mampu menjadikan batik sebagai fashion yang mampu bersaing di kancah internasional. “Apalagi baru-baru ini kami menerima pesanan batik hasil karya binaan di Ende NTT oleh Negara Malaysia,” kata Nasir.
Ia menambahkan, Rumah Batik dan Tenun Indonesia ini menerapkan Eco Fashion dalam produksinya. Bahan-bahan yang digunakan untuk memproduksi kain ramah lingkungan dan berasal dari alam. Seperti pewarna kain, bahan yang digunakan adalah kunyit, indigo dan kulit kayu, dan ini membuatnya memiliki nilai lebih dalam khasanah fashion tradisional.
Sekretaris BAZNAS Provinsi Jawa Timur Benny Nur Miftahul Ulum menjelaskan bahwa, Jawa Timur mempunyai 1.120 motif batik yang berpotensi untuk dikembangkan produksinya. Oleh karena itu, Baznas Jawa Timur mengupayakan pemberdayaan secara maksimal.
“Sebenarnya pemberdayaan ini sudah berjalan selama dua tahun, namun belum mencakup seluruh wilayah. Untuk saat ini tercatat 1.800 unit usaha dan 29 ribu tenaga kerja yang tergabung dalam UMKM,” kata Benny.
BACA JUGA: Inseminasi Buatan Sapi Jatim Lampaui Target
Benny mengungkapkan, pemberdayaan ini diterapkan untuk masyarakat tenaga lepas dengan pendapatan rendah. Tujuannya agar masyarakat mustahiq berubah menjadi Muzakki.
“Dengan banyaknya mustahiq yang terberdayakan dan banyak tenaga kerja yang terserap, BAZNAS berharap program Rumah Batik dan Tenun Indonesia bisa meningkatkan kesejahteraan masyarakat yang masih berada pada garis kemiskinan. Tujuan pengentasan kemiskinan juga bisa terwujud," tambahnya.
