JATIMNET.COM, Surabaya - Badan Pengawasan Pemilu (Bawaslu) Jawa Timur mendalami dua dugaan pelanggaran kampanye di Magetan.

Satu melibatkan anak sekolah, sedangkan lainnya ditengarai dihadiri kepala desa. 

"Kami sedang mendalami kampanye dari salah satu calon wakil presiden, yang kemudian ada aktivitas siswa SMA," ujar Komisioner Bawaslu Jawa Timur Aang Kunaifi dikonfirmasi, Kamis 11 April 2019. 

Kampanye calon wakil presiden yang dimaksud adalah kunjungan Sandiaga Uno, di GOR Ki Mageti, Magetan, Jawa Timur, Senin 8 April 2019 lalu.

BACA JUGA: Bawaslu Ponorogo Periksa Dua Kades yang Diduga Terlibat Kampanye

Bawaslu menemukan, dugaan mobilisasi pelajar dari salah satu SMK di Ponorogo, dalam kegiatan politik tersebut. 

Aang menyebut, saat ini pihaknya masih mengklarifikasi kejadian itu, kepada guru pendamping.

"Informasi sementara, mereka dari Ponorogo diajak kunjungan sekolah, tapi ternyata sampai di Magetan diajak hadir di salah satu kampanye peserta pemilu," tuturnya. 

Sementara, terkait dugaan pelanggaran yang dihadiri kepala desa, indikasi itu ditemukan pada kampanye akbar Partai Nasdem di Magetan, Minggu 7 April 2019 lalu.

BACA JUGA: Bawaslu Magetan Selidiki Dugaan Mobilisasi Pelajar pada Kampanye Sandiaga

Kepala desa yang dimaksud bukan berasal dari Magetan, melainkan Ponorogo. 

"Ini masih proses diklarifikasi pihak-pihak untuk memperoleh alat bukti. Saat ini yang sudah kami miliki sementara ini cuman dokumen foto kegiatan," urainya. 

Jika memang, dalam kedua kampanye yang sama-sama dilakukan di Magetan tersebut, terbukti ada pelanggaran, pihaknya bisa memberikan sanksi.

Hanya saja, Aang belum memastikan sanksi yang bakal dijatuhkan. Apakah itu cukup sanksi administrasi, dalam hal ini teguran, atau sanksi pidana pemilu. 

BACA JUGA: Bawaslu Kabupaten Kediri Libatkan Lima Lembaga

"Kami lihat hasil kajian teman-teman kabupaten Magetan dan berkordinasi dengan kawan di Ponorogo. Hasilnya seperti apa," tandasnya.