Logo

Baru Pulang dari Yogyakarta, PDP Covid-19 Meninggal Dimakamkan di Madiun

Reporter:,Editor:

Rabu, 29 April 2020 13:10 UTC

Baru Pulang dari Yogyakarta, PDP Covid-19 Meninggal Dimakamkan di Madiun

MEMAKAI APD LENGKAP. Sejumlah petugas sedang memakamkan jenazah seorang PDP COVID-19 di TPU Kelurahan Josenan, Kecamatan Taman, Kota Madiun, Rabu 29 April 2020. FOTO. Diskominfo Kota Madiun

JATIMNET.COM, Madiun - Seorang pasien dalam pengawasan (PDP) SARS CoV-2 atau Corona Virus Disease 2019 (Covid-19) di Kota Madiun, Rabu 29 April 2020 meninggal.

Jenazah pria berusia 32 tahun ini dikebumikan di tempat pemakaman umum (TPU) Kelurahan Josenan, Kecamatan Taman, Kota Madiun. Proses pemakaman sesuai dengan standar operasional prosedur (SOP) dalam pemakaman jenazah positif Covid-19.

Wali Kota Madiun Madiun Maidi mengapresiasi sikap warga setempat karena tidak menolak pemakaman seorang PDP di TPU. “Hal ini luar biasa dan saya ucapkan terima kasih,” katanya.

BACA JUGA: Sopir Penjemput Santri Temboro Meninggal Saat Perjalanan ke Jombang

Dia juga menyatakan, Pemkot Madiun sebenarnya telah menyediakan lahan khusus untuk pemakaman seorang PDP. Namun, karena keterbukaan warga proses pemakaman tetap dilakukan di TPU.

Seorang PDP ini diketahui mulai dirawat di rumah sakit sejak Jumat 24 April 2020. Ia menderita sesak nafas, pada awalnya diduga akibat diet yang dilakukan. Pria yang tiga hari sebelumnya baru pulang dari Yogykarta itu akhirnya dibawa ke rumah sakit.

Rapid test atau tes cepat pun dilakukan dan hasilnya diketahui reaktif Covid-19. Untuk memastikan kondisi yang sebenarnya, petugas media mengambil spesimen seorang PDP ini dengan menggunakan metode swab.

Lantas, mengirimnya ke laboratorium yang ditunjuk pemerintah untuk meneliti sampel lendir dari pasien yang bersangkutan. “Hasil tes swab-nya belum keluar,” ujar Maidi.

BACA JUGA: Perawat di Madiun Positif Covid-19

Sembari menunggu hasil uji lab, Tim Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 langsung meminta sejumlah anggota keluarga melakukan isolasi mandiri di rumah.

Ini untuk menghindari kemungkinan menyebarnya virus corona.“Besok, semua keluarganya akan dites,” ujar Maidi.

Maidi menambahkan, hingga hari ini, belum ada warganya yang terkonfirmasi positif Covid-19. Sedangkan, seorang yang baru saja meninggal merupakan bagian dari 10 PDP di Kota Madiun. Sebanyak delapan di antaranya dipastikan negatif Covid-19.

Sedangkan dua lainnya, termasuk seorang yang meninggal masih menunggu hasil uji laboratorium tunjukan pemerintah yang meneliti spesimen PDP ini. “Saya minta masyakat jangan ngeyeli dan taati aturan pemerintah,” ia menegaskan.