Rabu, 12 February 2025 05:00 UTC
Kondisi proyek rabat beton Jalan Tambelangan-Banyuates yang sudah mengalami retak-retak setelah dua bulan dibangun, Rabu, 12 Februari 2025. Foto: Zainal Abidin
JATIMNET.COM, Sampang – Proyek preservasi Jalan Tambelangan-Banyuates, Kabupaten Sampang, yang dibangun melalui program Inpres Jalan Daerah (IJD) tidak berkualitas. Sejumlah titik sudah mengalami keretakan. Padahal, kegiatan konstruksi yang menelan anggaran Rp13.993.176.000 itu baru rampung dibangun sekitar dua bulan lalu.
Pantauan media ini, proyek jalan cor beton yang baru dibangun itu ditemukan retak-retak di sejumlah titik. Keretakan pada bangunan jalan ini memanjang hingga ke struktur bawah.
Berdasarkan papan informasi yang terpasang, proyek preservasi Jalan Tambelangan-Banyuates ini dikerjakan PT Tri Jaya Cipta Makmur. Anggaran proyek bersumber dari APBN 2024. Sementara waktu pelaksanaannya selama 49 hari, dimulai sejak 13 November 2024.
BACA: Baru Tiga Bulan, Proyek Jalan Usaha Tani Rp 142 Juta di Sampang Rusak
Suli, warga setempat, menuturkan jalan rabat beton tersebut rampung dibangun sekitar dua bulan lalu. Namun, saat ini kondisi permukaan jalan rabat beton telah mengalami kerusakan.
"Sekarang ini permukaan jalan sudah banyak yang retak-retak. Padahal jalan ini baru dibangun, jalan ini selesai dibangun di Desember lalu," ujarnya, Rabu, 12 Februari 2024.
Ia menyayangkan kualitas hasil pengerjaan proyek betonisasi jalan tersebut. Harusnya, kata dia, dengan anggaran sebesar itu bangunan jalan bisa kuat hingga puluhan tahun.
"Kemungkinan karena pengerjaannya yang kurang maksimal atau bisa juga karena kualitas ready mix-nya yang jelek," katanya.
Dikonfirmasi mengenai hal ini, Pejabat Pembuat Komitmen (PPK) 3.4 Balai Besar Pelaksanaan Jalan Nasional (BBPJN) Jatim-Bali I Made Gede Widhiyasa mengatakan pihaknya belum menerima laporan berkaitan kerusakan proyek preservasi Jalan Tambelangan-Banyuates.
BACA: Dua Bulan Diaspal, Jalan Proyek Dana Desa di Sampang Mengelupas
Menurutnya, terkait keretakan yang terjadi kemungkinan disebabkan karena pada waktu proses pouring jalan dilintasi kendaraan sehingga cor beton berpotensi retak.
Pihaknya akan menyurati pihak kontraktor untuk segera melakukan perbaikan jalan tersebut. "Proyek itu masih ada jaminan masa pemeliharaan selama 1 tahun. Jadi yang akan melakukan perbaikan kembali adalah pihak pelaksana atau kontraktor," katanya.
Made menjelaskan proyek preservasi Jalan Tambelangan-Banyuates dilaksanakan sepanjang 1,68 kilometer dengan lebar jalan 5,5 meter dan tinggi 21 sentimeter. Sebelum pengecoran digelar, jalan terlebih dahulu diaspal sebagai pengganti lem congcrete.
"Proyek itu menggunakan ready mix congcrete atau beton Fs 41. Kami pastikan kalau kualitas mutu beton sudah sesuai dan kami ada hasil pengujian harian untuk mutu betonnya," ujar Made.
