Logo

Bantu UMKM Pasuruan, Pameran “JATIM BISA! Go Local, Go Global” Pamerkan Perabotan Baru

Reporter:,Editor:

Rabu, 01 December 2021 05:00 UTC

Bantu UMKM Pasuruan, Pameran “JATIM BISA! <em>Go Local, Go Global</em>” Pamerkan Perabotan Baru

Ibu Bupati sekaligus Ketua Dekranasda Kabupaten Pasuruan Lulis Irsyad Yusuf bersama dengan Rektor UK Petra Prof. Dr. Ir. Djwantoro Hardjito saat meninjau UMKM Enceng Gondok.

JATIMNET.COM, Surabaya – Bersama Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) Kabupaten Pasuruan, Dewan Kerajinan Nasional Daerah (Dekranasda) Kabupaten Pasuruan dan Himpunan Desain Interior Indonesia (HDII) Jawa Timur, mahasiswa program studi (Prodi) Desain Interior (DI) UK Petra menggelar pameran bertajuk “JATIM BISA! Go Local, Go Global”.

Pembukaan pameran tersebut dilakukan oleh Ibu Bupati sekaligus Ketua Dekranasda Kabupaten Pasuruan Lulis Irsyad Yusuf bersama dengan Rektor UK Petra Prof. Dr. Ir. Djwantoro Hardjito, Selasa 30 November 2021.

Ibu Bupati sekaligus Ketua Dekranasda Kabupaten Pasuruan Lulis Irsyad Yusuf mengaku sangat berterima kasih atas perhatian UK Petra kepada UMKM Pasuruan, karena ini adalah UMKM yang murni dan membutuhkan sentuhan dari universitas.

“Mahasiswanya ini sudah memiliki banyak pengalaman atau mungkin wawasan lebih banyak lagi sehingga bisa membantu UMKM kami untuk memperbaiki kualitas dan nanti pastinya akan bersaing untuk bisa dipasarkan ke daerah, nasional bahkan internasional,” kata Lulis saat ditemui usai peresmian, Selasa 30 November 2021.

Baca Juga: Stakeholder Sediakan Ruang Pameran UMKM di Mal

Menurutnya, ke depannya harus ada kelanjutan karena Kabupaten Pasuruan memiliki banyak potensi yang perlu adanya bantuan dari mahasiswa untuk memperbaiki kualitas, jadi tidak hanya sebatas ini. Lulis pun berharap juga dibantu sampai pemasarannya. 

Sementara itu, Rektor UK Petra Prof. Dr. Ir. Djwantoro Hardjito menyebut kerjasama dengan Dekranasda Pasuruan dan HDII Jatim ini menunjukkan komitmen UK Petra mampu bekerjasama dengan erat, baik dengan dunia profesi, industri, maupun juga dengan pemerintahan dan juga masyarakat.

“Ini salah satu wujud dari Merdeka Belajar Kampus Merdeka (MBKM), mahasiswa dihadapkan langsung pada persoalan yang dihadapi masyarakat dengan tetap dibimbing oleh dosen sehingga proses pembelajaran menjadi benar-benar riil dan relevan,” kata Djwantoro.

Pada kesempatan itu tersebut hadir pula Kepala Disperindag Kabupaten Pasuruan Diano Vela Fery Santoso dan Ketua HDII Jatim Ir. Hari Santoso. Bertempat di Galeri Gedung Q UK Petra, hasil karya kolaborasi antara UMKM Pasuruan dengan mahasiswa Prodi DI UK Petra itu dipamerkan selama empat hari hingga 3 Desember 2021.

Baca Juga: Dinkop Surabaya Diimbau Rutin Cangkruk Bareng Pedagang dan UMKM

Adapun UMKM Pasuruan yang digandeng oleh total 18 mahasiswa Prodi DI UK Petra untuk dijadikan sebagai proyek percontohan dalam karya mereka yaitu UMKM Enceng Gondok, UMKM Ecoprint, dan UMKM Kerang. Para mahasiswa semester 5 itu belajar dari awal, mulai dari membuat kain ecoprint sendiri, menganyam enceng gondok, hingga bagaimana mengolah kerang dalam karyanya.

Kepala Studio Interior Product Design for Commercial Space (IPD CRS) Prodi DI UK Petra Grace Mulyono mengungkapkan alasannya menggelar pameran tersebut. Menurutnya saat pandemi, banyak sekali UMKM yang terdampak karena banyak pameran tutup, begitu pula dengan mal atau retail yang sepi.

“Maka dari itu para mahasiswa ini mencoba mencari peluang untuk membangkitkan UMKM binaan Disperindag Kabupaten Pasuruan dan Dekranasda Kabupaten Pasuruan, dengan membuat karya yang baru,” kata Grace.

Terbagi menjadi enam kelompok yang berisikan tiga mahasiswa di dalamnya, mereka mempunyai tugas untuk mempelajari tiap UMKM yang ada. Para mahasiswa ini menghasilkan kurang lebih 15 karya perabotan dengan material hasil kolaborasi dengan para UMKM, seperti lampu, rak, meja, kursi, dan devider.

Baca Juga: Dorong Pemulihan Ekonomi UMKM, Ikon Kota Surabaya Mulai Dipercantik 

“Awalnya, para UMKM ini kebanyakan memproduksi craft seperti tas dan sepatu. Tapi sejak masa pandemi, permintaan menurun drastis. Anehnya, permintaan aksesoris dan perabot rumah malah meningkat. Ternyata hal ini dikarenakan lebih banyak orang beraktifitas di dalam rumah saja sehingga orang lebih aware akan kondisi desain rumah,” ia menuturkan.

Salah satu ketua tim yang berkolaborasi dengan UMKM Enceng Gondok, Victor Hugo Arjuna mengaku mendapat pengalaman baru saat dirinya belajar menganyam dan mengaplikasikan enceng gondok menjadi sebuah perabot rumah tangga. 

Beranggotakan Kevin Adrian Fahendra dan Sulaiman Firdaus, Victor dan tim sukses membuat Kursi Enceng Gondok dan Lampu Aguap’ E hanya dalam kurun waktu lima bulan saja.

Baca Juga: Pulihkan Ekonomi, Pemkot Surabaya dan HIPMI Kolaborasi Bantu UMKM

“Karena bentuknya jarang dan UMKM-nya juga tidak pernah membuat sebelumnya, jadi agak sedikit kesusahan untuk bikin enceng gondok di lampu itu. Tapi akhirnya setelah di coba-coba sampai tiga kali hampir dekat pameran ini baru bisa,” kata Victor. 

Di samping itu, Founder Win’s Rajut (UMKM Enceng Gondok) Riyan Febrianti mengaku bangga karena bisa berkolaborasi dalam membuat perabot bersama mahasiswa Prodi DI UK Petra. Ia pun menjelaskan terkait pemilihan enceng gondok sebagai bahan utama dalam produk UMKM-nya.

“Kita lihat di lingkungan kita itu banyak enceng gondok dan itu sangat mengganggu saat tempat kita banjir. Akhirnya gimana caranya sesuatu yang tidak berharga itu jadi bernilai, makanya kita pilih enceng gondok. Dan bersama mahasiswa ini kita bentuk menjadi produk-produk baru, seperti Lampu Aguap’ E ini misalnya,” kata Riyan memungkasi.