Rabu, 23 January 2019 11:13 UTC
Foto Twitter @Sutopo_PN
JATIMNET.COM, Surabaya - Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) mengunggah data banjir yang melanda 53 kecamatan di Sulawesi Selatan (Sulsel). Banjir menyebabkan delapan orang meninggal, empat orang hilang dan ribuan orang mengungsi, Selasa 22 Januari 2019.
Banjir diakibatkan luapan sejumlah sungai tersebab hujan yang berintensitas tinggi disertai angin kencang plus gelombang pasang. Sejumlah kabupaten yang mengalami banjir yakni Kabupaten Jeneponto, Gowa, Maros, Soppeng, Barru, Wajo, Bantaeng, Pangkep dan Kota Makassar.
BANJIR LANDA 53 KECAMATAN DI SULAWESI SELATAN, 8 TEWAS, 4 HILANG DAN RIBUAN WARGA MENGUNGSI
Hujan berintensitas tinggi disertai angin kencang dan gelombang pasang telah menyebabkan sungai-sungai meluap sehingga... https://t.co/w4ZgTeWLie
BANJIR LANDA 53 KECAMATAN DI SULAWESI SELATAN, 8 TEWAS, 4 HILANG DAN RIBUAN WARGA MENGUNGSI
— BNPB Indonesia (@BNPB_Indonesia) January 23, 2019
Hujan berintensitas tinggi disertai angin kencang dan gelombang pasang telah menyebabkan sungai-sungai meluap sehingga... https://t.co/w4ZgTeWLie
Banjir merendam ribuan rumah dan 10.021 hektare lahan. Korban meninggal dunia ditemukan di Jeneponto lima orang dan Gowa tiga orang. Sedangkan korban hilang terdapat di Jeneponto tiga orang dan Pangkep satu orang.
BACA JUGA: Banjir Sulsel, Warga Naik Atap Rumah Tunggu Evakuasi
Hingga Rabu 23 Januari 2019 pukul 14.00 WIB banjir masih banyak melanda sejumlah daerah-daerah di sana. Hingga kini, menurut keterangan BNPB lewat akun Twitternya @BNPB_Indonesia, penanganan darurat dan pendataan masih terus dilakukan sehingga update data akan terus berubah.
Di Kabupaten Jeneponto, banjir melanda 21 desa di 10 kecamatan yaitu Kecamatan Arung Keke, Bangkala, Bangkala Barat, Batang, Binamu, Tamalatea, Tarowang, Kelara, dan Turatea dengan tinggi banjir antara 50 – 200 centimenter.
Sungai yang meluap yakni Sungai Topa, Allu, Bululoe, Tamanroya, Kanawaya, dan Tarowang. Hingga saat ini evakuasi, pencarian, penyelamatan dan distribusi bantuan masih terus dilakukan.
Banyak warga yang mengungsi sementara di atap rumah sambil menunggu dievakuasi. Tim SAR gabungan dari BPBD, TNI, Polri, Basarnas, SKPD, PMI, Tagana, relawan dan lainnya melakukan penanganan darurat.