Logo

Banjir Kota Malang Rendam 260 Rumah

Reporter:,Editor:

Selasa, 19 January 2021 11:00 UTC

Banjir Kota Malang Rendam 260 Rumah

Ilustrasi Banjir. BANTUAN LOGISTIK. Petugas BPBD Jember menyalurkan bantuan logistik bagi warga korban banjir di Jember. Foto: BPBD Jatim

JATIMNET.COM, Surabaya - Banjir setinggi 20-50 sentimeter menggenangi Kota Malang, Senin 18 Januari 2021. Setidaknya 260 rumah terendam banjir karena tingginya intensitas hujan. 

Kepala Pusat Data, Informasi, dan Komunikasi Kebencanaan Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), Dr Raditya Jati mengatakan, banjir merendam empat kecamatan di Kota Malang. Yakni Kecamatan Klojen, Kecamatan Sukun, Kecamatan Lowokwaru, dan Kecamatan Kedungkandang. 

Satu orang dilaporkan hanyut, dan dua keluarga mengungsi. Tidak hanya itu dua unit sepeda motor milik warga juga dikabarkan hanyut terbawa arus. "Kondisi di lokasi, saat ini banjir telah berangsur surut. BPBD Kota Malang melakukan kaji cepat dan berkoordinasi dengan instansi terkait untuk penangan," ujar Raditya tertulis, Selasa 19 Januari 2021. 

Terpisah, Kepala Seksi Kedaruratan BPBD Provinsi Jawa Timur Satriyo Nurseno mengatakan, banjir yang menggenangi Kota Malang memang cukup parah. "Banjir luapan di Malang ini, kan, karena ada perbedaan tinggi dataran (banjir kiriman). Jadi kelihatan kayak arus deras begitu. Selama ini belum pernah sebesar ini," kata dia.

BACA JUGA: BPBD Jatim Kirim Logistik Warga Terdampak Banjir Jember

Satriyo mengaku masih mencari tahu penyebab banjir di Kota Malang. Sementara ini dugaannya yakni karena sejumlah aliran selokan di perumahan yang ada tersumbat, sehingga tak bisa mengalirkan air ke sungai.

Sedangkan untuk satu korban yang hilang saat ini tengah dilakukan pencarian. Diketahui, seorang warga di perumahan di Kecamatan Blimbing yang terseret longsoran tanah saat membetulkan selokan disamping rumahnya. 

Luapan Sungai Bango membawanya. Sampai saat ini, BPBD Kota Malang bersama Basarnas dan jajaran terkait lainnya di kota itu sedang melakukan pencarian terhadap korban yang dinyatakan hilang. "Kami masih menunggu koordinasi lebih lanjut dengan BPBD Kota Malang. Sejauh ini BPBD Malang siap dengan logistik," tandasnya.