Minggu, 05 August 2018 14:46 UTC
Antrean check in di Bandara Internsional I Gusti Ngurah Rai, Denpasar berjalan normal pasca terjadinya gempa Lombok. FOTO: Angkasa Pura I Bandara I Gusti Ngurah Rai
JATIMNET.COM, Surabaya – Gempa dengan kekuatan 7 skala richter terjadi di Lombok, Nusa Tenggara Barat, Minggu 5 Agustus sempat merusakkan sejumlah fasilitas di Bandara Internasional Lombok Praya dan Bandara Ngurah Rai, Denpasar. Namun kerusakan di dua bandara tersebut tidak mengganggu aktivitas pergerakan pesawat baik pendaratan maupun penerbangan.
Corporate Secretary PT Angkasa Pura I, Handy Heryuditiawan kepada Jatimnet.com mengakui ada kerusakan kecil di bagian landside. Tetapi pihaknya memastikan pergerakan pesawat maupun penumpang di dua bandara, Ngurah Rai dan Lombok Praya tidak terganggu.
“Ada kerusakan kecil, tapi itu tidak mengurangi aktivitas take off-landing, karena kerusakan di sisi landside, bukan adi airside. Semuanya berjalan normal,” terangnya saat dihubungi Jatimnet.com melalui telepon selulernya, Minggu malam 5 Agustus 2018.
Bandara Lombok Praya sempat terjadi pemadaman listrik dan sejumlah pegawai maupun penumpang di airside dan terminal sempat dievakuasi di titik luar terminal sekitar pukul 20.00 WITA. Namun menjelang pukul 20.30 WITA calon penumpang sudah kembali ke ruang tunggu terminal.
Begitu juga di Bandara I Gusti Ngurah Rai Bali l, tidak ada kerusakan pada fasilitas airside. Kegiatan operasional berjalan normal, walau ada beberapa kerusakan fasilitas pendukung di terminal.
“Runway, taxiway dan apron aman. Operasional air side dan land side juga berjalan normal. Tidak ada kepanikan, semua sudah sesuai prosedur,” lanjutnya.
Diterangkan Handy kedatangan internasional sebelum imigrasi terminal aman dan proses pemeriksaan imigrasi berjalan normal. Begitu juga dengan terminal internasional mulai dari drop zone, check in area, SCP2, imigration departure, ruang tunggu dan proses boarding berjalan normal.

Sementara itu, Corporate Communication Senior Manager PT Angkasa Pura I Awaluddin, menerangkan telah melakukan peninjauan pembersihan terhadap berbagai sarana serta fasilitas di seluruh area di kedua bandara.
“Angkasa Pura I memohon maaf atas ketidaknyamanan yang mungkin muncul akibat proses pembersihan dari sarana ataupun fasilitas yang terdampak di area terminal,” terangnya dalam keterangan resmi yang diterima redaksi.
Sejauh ini Angkasa Pura I telah memiliki standard operation procedure (SOP). Sebab di sejumlah bandara yang dikelola Angkasa Pura I banyak yang berada di lokasi rawan gempa maupun tsunami.
