Jumat, 17 January 2020 14:35 UTC
PATAH. Balok penyangga bawah jembatan di Bangil, Pasuruan, patah dan menyebabkan jalan amblas dan menggelembung, Kamis, 16 Januari 2020. Foto: Istimewa
JATIMNET.COM, Surabaya – Dua balok penyangga atau penahan jembatan (stringer) dekat masjid Manarul Islam, Jalan Merdeka, Kecamatan Bangil, Kabupaten Pasuruan, patah, Kamis sore, 16 Januari 2020.
Setelah mendapatkan laporan tersebut, Ditlantas Polda Jatim dan Balai Besar Bantuan Teknik Jembatan dibawah Ditjen Bina Marga Kementerian PUPR melakukan pengecekan ke lokasi untuk memperbaiki jembatan penghubung jalan nasional itu.
“Jalan aspal jembatan ditemukan dalam kondisi menggelembung oleh patroli personel Pos Lantas Bangil, kemarin sore (Kamis),” kata Dirlantas Polda Jatim Kombes Pol Budi Indra Dermawan, Jumat, 17 Januari 2020.
Aspal yang menggelembung itu akibat tertekan balok penyangga di bawah jembatan yang patah. Jembatan tesebut menghubungkan dua sisi jalan dua arah baik arah barat (Surabaya) maupun arah timur (Pasuruan). Aspal jalan yang amblas dan menggelembung akibat tertekan balok penahan jembatan itu adalah aspal di jalan bagian selatan atau arah menuju Surabaya.
BACA JUGA: Waspadai Jalan Rusak Sepanjang 161 Kilometer dan 21 Titik Banjir
Karena membahayakan arus lalu lintas, pihak kepolisian memberi batas portal dan rambu lalu lintas pada jalan yang rusak dan melakukan pengalihan jalan.
“Kendaraan angkutan barang yang berasal dari Pos 90 Gempol menuju Bangil diarahkan memasuki tol Gempol,” katanya. Sementara untuk kendaraan angkutan barang yang berasal dari arah Kota Pasuruan menuju Bangil atau Surabaya dialihkan melalui pintu masuk tol PIER, Rembang, Pasuruan.
“Pemberitahuan dengan membuat spanduk dan rambu peringatan tentang rekayasa jalan dan dipasang di wilayah Pos 90 Gempol dan Simpang PIER (Kawaasan Industri PIER),” katanya.
BACA JUGA: Jembatan yang Ambles di Caruban Sudah Bisa Dilewati Pemudik
Penyebab patahnya balok penyangga jembatan penghubung jalan nasional itu diduga karena sering dilintasi kendaraan angkutan barang dengan muatan besar. Untuk memastikan kondisi dan penyebabnya, kepolisian bersama instansi terkait melakukan survei untuk melihat kondisi di lapangan dan dilakukan analisis untuk memperbaikinya.
“Untuk sementara, hasil pemeriksaan kasat mata petugas kepolisian, balok penyangga jembatan (stringer) yang berada di bawah jembatan dari tujuh tiang penyangga, dua di antaranya patah,” ujar Budi.
