Sabtu, 30 April 2022 07:40 UTC
Try Sandi Apriana, anggota DPRD Jember saat menyalurkan bantuan sosial di kampung halaman Bupati Hendy.
JATIMNET.COM, Jember – Anggota DPRD Jember dari Fraksi Partai Demokrat, Try Sandi Apriana mengingatkan, pendataan masalah kemiskinan harus dilakukan secara menyeluruh dan lebih akurat. Hal ini agar penyaluran bantuan sosial bisa lebih tepat sasaran, khususnya kepada mereka yang menjadi miskin akibat terdampak pandemi.
“Harus menyeluruh, mulai dari Dispenduk Capil hingga kemudian pencocokan data dengan Dinas Sosial. Untuk mencari mereka yang tidak mampu dan membutuhkan bantuan kesejahteraan khusus,” ujar Sandi di sela-sela menyalurkan bantuan sosial kepada warga miskin Sabtu 30 April 2022
Bingkisan sosial jelang lebaran itu disalurkan dengan mendatangi satu persatu rumah warga miskin di Kampung Ledok, beberapa ratus meter dari kediaman pribadi keluarga Bupati Jember, Hendy Siswanto.
“Ya memang setiap tahun kita sebagai anggota DPRD, berbagi. Kalau sebelumnya kita mengadakan di rumah, sekarang saya berkeliling mendatangi rumah warga,” ujar anggota Komisi A DPRD Jember ini.
Baca Juga: Kubu Moeldoko Kalah Lagi, Demokrat: Berkah Ramadan
Diakui Sandi, pada Ramadhan kali ini, kegiatan DPRD Jember jauh lebih padat dibanding tahun-tahun sebelumnya. Namun ia mengakui, masih banyak masalah kemiskinan di Jember yang perlu dipecahkan bersama.
“Memang roda perekonomian Jember sekarang sudah mulai berjalan lebih baik, meski masih banyak juga orang-orang tidak mampu yang harus dibantu. Ini membutuhkan kerjasama dari semua pihak,” tutur politikus 34 tahun ini.
Berdasarkan data yang dirilis Badan Pusat Statistik (BPS) per April 2022, perekonomian di Jember berhasil tumbuh 4 persen sepanjang tahun 2021, setelah sebelumnya mengalami kontraksi sebesar 2,98 persen di tahun 2020 akibat pandemi.
Baca Juga: Demokrat Buka Peluang Koalisi dengan Seluruh Partai Politik
Capaian pertumbuhan ekonomi Jember ini mengalahkan rata-rata pertumbuhan ekonomi Jatim yang mencapai 3,57 persen di periode yang sama. Di kawasan Tapal Kuda, Jember meraih peringkat tertinggi kedua dalam hal pertumbuhan ekonomi, setelah Banyuwangi yang mencapai 4,08 persen.
Di sisi lain, tingkat kemiskinan di Jember pada Maret 2021, mencapai 10,41 persen atau 257.090 orang dari total seluruh penduduk. Angka ini kemudian bertambah 9.100 orang dibanding Maret 2020.
Namun tingkat kemiskinan di Jember masih lebih rendah dibanding rata-rata kemiskinan di Jatim yang mencapai 11,40 persen pada Maret 2021. “Sudah ada banyak program mulai dari pusat melalui Kemensos, juga Pemprov dan juga Pemkab. Jadi perlu sinergi bersama,” pungkas Sandi.