Jumat, 25 January 2019 08:57 UTC
no image available
JATIMNET.COM, Ponorogo – Serangan babi hutan sepekan terakhir meresahkan para petani di Desa Duri dan Desa Ngilo-ilo, Kecamatan Slahung, Ponorogo, Jawa Timur. Lahan jagung mereka dijarah babi hutan sehingga rusak.
Salah satu petani jagung di Desa Duri, Dadang Purnomo (40) mengatakan, ratusan pohon jagung miliknya rusak parah karena dijarah babi hutan. Rumput gajah untuk pakan ternaknya juga turut rusak. “Kerugian sekitar Rp 1 juta, padahal satu bulan lagi mau panen,” kata Dadang, Jumat 25 Januari 2019.
Ia menduga ada belasan babi hutan yang turun gunung untuk mencari makan di beberapa ladang jagung milik warga. Babi hutan ini memakan bagian tongkol jagung sekaligus merobohkan pohonnya.
BACA JUGA: 60 Persen Ladang Jagung Susut, Bupati Probolinggo Tak Risau
Dadang mengaku kawanan babi hutan ini sudah empat kali menyerang ladangnya. Serangan babi hutan ini terjadi sejak musim kemarau lalu, tapi tidak sesering pekan ini.
Beberapa warga sudah ada yang mencoba untuk memburu babi hutan. Namun belum membuahkan hasil karena keterbatasan alat dan kurang mengetahui cara berburu babi hutan. “Lihat ada orang membawa senapan saja langsung lari kencang menuju hutan,” kata Dadang.
Petani lainnya, Katimun yang tinggal di Desa Ngilo-ilo menambahkan, serangan babi hutan ke sejumlah ladang milik warga sudah terjadi sejak musim kemarau. Selain karena desanya berbatasan langsung dengan hutan, populasi babi hutan yang semakin meningkat membuat mereka mencari makan hingga ke luar hutan.
BACA JUGA: Prostitusi Daring Juga Landa Ponorogo, Ini Tarifnya
“Warga di sini sering melihat babi hutan berkeliaran, hanya saja tahun ini sampai musim hujan masih banyak yang turun gunung dan sampai ke desa-desa,” pungkasnya.
Ia menduga, pasokan makanan di hutan yang minim karena kebakaran pada musim kemarau lalu menjadi penyebab babi hutan menjarah ladang jagung warga.