Logo

Ayam Betutu, Kuliner Laris Dekat Pelabuhan Gilimanuk Bali

Reporter:,Editor:

Senin, 04 November 2019 01:35 UTC

Ayam Betutu, Kuliner Laris Dekat Pelabuhan Gilimanuk Bali

AYAM BETUTU. Ayam Betutu Bu Lina mengandalkan rasa gurih kaldu yang keluar dengan sendirinya saat dimasak. Foto: Ahmad Suudi

JATIMNET.COM, Bali – Kuliner khas Bali Ayam Betutu jadi salah satu kuliner paling laris di warug-warung yang berjajar di kawasan Pasar Gilimanuk. Di antaranya warung Ayam Betutu Men Tempeh, Sumiyati, dan Bu Lina.

Setelah keluar dari pintu gerbang Pelabuhan Gilimanuk, sekitar satu kilometer atau tepatnya di depan Pasar Umum Gilimanuk, berbeloklah ke kiri, akan ditemui warung-warung tersebut. Salah satunya warung 'Ayam Betutu Bu Lina'.

Catur Handoyo (41) pengelola Ayam Betutu Bu Lina mengatakan, warung milik mertuanya itu telah berdiri sekitar 25 tahun lamanya. Beberapa warung memiliki pelanggan sendiri-sendiri yang kebanyakan datang dari jauh.

BACA JUGA: Menyaksikan Pemuda Bali Mainkan Gebug Ende untuk Minta Hujan

"Kebanyakan orang jauh pelanggannya. Di sini ini kan transit kebanyakan," kata Catur di warungnya, Sabtu 2 November 2019.

Dia mengatakan, karena laris, Warung Bu Lina menghabiskan 100 ekor ayam atau lebih setiap hari. Warung ini juga mendistribusikan ke lima cabangnya di Denpasar dan satu di Banyuwangi untuk dijual kembali.

Catur juga membuka cabang yang dikelolanya sendiri di Gilimanuk, sekitar 1 kilometer dari gerbang pelabuhan. Di warung cabang itu, setiap hari terjual habis antara 10-15 ekor ayam betutu.

LARIS. Warung Ayam Betutu Bu Lina, di Kelurahan Gilimanuk, Kecamatan Melaya, Kabupaten Jembrana, Bali,  yang menghabiskan 100 ekor ayam kampung atau lebih per hari. Foto: Ahmad Suudi

BACA JUGA: Pelabuhan Benoa Diredesain untuk Majukan Ekonomi dan Pariwisata

Ayam bisa disajikan utuh tanpa jeroan dengan harga Rp 120 ribu, porsi setengah Rp 60 ribu dan seperempat Rp 30 ribu. Ayam kampung yang digunakan berbobot 7 sampai 8 ons kondisi mentah, yang cukup untuk makan 4 orang.

"Banyak juga yang pesan bagian-bagian tertentu saja. Seperti ceker dan kepala banyak yang suka," kata Catur menjelaskan.

Harga sudah termasuk betutu kuah atau goreng, dengan nasi, kacang goreng, sambal terasi dan sambal matah yang dipenuhi bawang merah mentah, serta sayur rebus. Saat dicicipi, mula-mula asin yang terasa, lalu gurih kaldu muncul dan daging ayamnya yang berserat empuk digigit.

BACA JUGA: Plataran Menjangan Perbanyak Event, Genjot Wisatawan Domestik

Menurut Catur, yang membuat ayam betutu berbeda dengan kuliner ayam berkuah lainnya adalah kaldunya. Ayam dimasak dengan bumbu cabai, bawang merah, dan bawang putih, yang kemudian memunculkan air kaldu.

"Kuah itu karena kaldu ayam, bukan diberi kuah. Waktu masak mengeluarkan kaldu sendiri," kata dia.

Kurniawan (41) warga Banyuwangi mengaku selalu mampir ke Ayam Betutu Bu Lina saat melakukan perjalanan ke Bali. Selain enak, posisi warung yang dekat pelabuhan dijadikannya tempat istirahat sejenak sebelum atau sesudah menyeberangi Selat Bali.

"Lewat pasti mampir, saya kalau kelaparan di jalan pasti kemari," kata dia.