Logo
Ubah Laku

Atlet Paralympic Peraih Medali Emas PON Papua Ajak Masyarakat Disiplin Prokes

Reporter:,Editor:

Sabtu, 20 November 2021 05:00 UTC

Atlet Paralympic Peraih Medali Emas PON Papua Ajak Masyarakat Disiplin Prokes

Tatok Hariyanto, atlet Paralympic Jatim tampak berjalan menggunakan kursi roda sebelum diarak keliling kota Situbondo. Foto: Hozaini

JATIMNET.COM, Situbondo – Kekhawatiran masuknya Covid-19 varian baru juga dirasakan atlet tenis meja, Tatok Hariyanto. Atlet penyandang disabilitas peraih medali emas di ajang Pekan Paralympic Nasional (Peparnas) XIV, di Papua, beberapa waktu lalu, mengajak masyarakat agar selalu disiplin protokol kesehatan (Prokes).

“Saat ini kasus sebaran Covid-19 di Situbondo sudah melandai. Tapi jangan abai masyarakat harus selalu disiplin prokes yaitu selalu pakai masker, cuci tangan dan jangan berkerumun. Jaga jarak,” pintanya, saat ditemui di pendopo Kabupaten Situbondo, sebelum diarak keliling kota, beberapa waktu lalu.

Tatok Hariyanto merupakan atlet asal Situbondo mewakili Jawa Timur di ajang Peparnas Papua. Ia mengajak masyarakat untuk selalu disiplin prokes mengingat cakupan vaksin di Situbondo belum sampai pada herd immunity (kekebalan kelompok). Saat ini program vaksinasi masih berlangsung terutama bagi warga lansia (lanjut usia) yang dinilai rentan tertular Covid-19.

Baca Juga: Bupati Situbondo Minta Camat dan Puskesmas Genjot Vaksinasi Lansia

Data Dinas Kesehatan Situbondo tertanggal 16 November 2021, baru ada 59, 16 persen cakupan vaksin dari jumlah wajib vaksin 548.304 orang. Saat ini, capaian vaksin di Situbondo turun ke urutan 24  dari sebelumnya 21 se Jawa Timur.

“Saya selama ikut Peparnas di Papua selalu disiplin prokes meski para atlet sudah melalui tahapan prokes ketat seperti tes swab. Jadi kita harus mulai terbiasa berdampingan kebiasaan baru yaitu new normal,” katanya.

Tatok menambahkan, karena selalu menerapkan disiplin prokes ketat serta menjaga imun agar tubuh tetap sehat, telah mengantarkan dirinya meraih medali emas tenis meja kursi roda pada nomor kelas tunggal elit-V. Pada nomor ini adalah khusus bagi atlet yang pernah meraih medali emas di ajang internasional.

Tatok sendiri merupakan atlet tenis meja kursi roda wakil Indonesia di ajang internasional dengan segudang prestasi.  Sebelum pandemi Covid-19, ia meraih medali emas di China, mengalahkan atlet tenis meja asal China yang pernah meraih medali emas di Olimpiade Brazil.

“Kalau koleksi medali emas di ajang internasional saya banyak, baik nomor tunggal maupun beregu. Tapi yang paling bergengsi saya bisa mengalahkan atlet asal China berstatus juara dunia tenis meja kursi roda di Brazil,” ia menerangkan.

Karena itu, kata Tatok, dirinya hanya boleh ikut satu nomor saja di ajang nasional. Aturan itu juga berlaku bagi seluruh atlet peraih medali emas di ajang internasional. Saat di Peparnas Papua, Tatok meraih medali emas setelah mengalahkan atlet wakil Jawa Barat dengan skor 3-1.

“Selama bertanding tidak ada hambatan. Semuanya lancar dan semua lawan saya kalah dengan skor 3-0. Hanya di final itu skornya 3-1,” kenangnya.