Logo

Aplikasi Sayang Warga Dilaunching, Kader Identifikasi Masalah Sosial dan Kesehatan Jadi Mudah

Reporter:,Editor:

Kamis, 27 January 2022 07:40 UTC

Aplikasi Sayang Warga Dilaunching, Kader Identifikasi Masalah Sosial dan Kesehatan Jadi Mudah

Aplikasi Sayang Warga atau Sistem Layanan Pendampingan dan Perlindungan Warga Kota Surabaya diluncurkan di Taman Jangkar, Kecamatan Jambangan Surabaya, Kamis 27 Januari 2022. Foto: Humas Pemkot Surabaya

JATIMNET.COM, Surabaya - Aplikasi Sayang Warga atau Sistem Layanan Pendampingan dan Perlindungan Warga Kota Surabaya diluncurkan. Peluncuran aplikasi tersebut dipusatkan di Taman Jangkar, Kecamatan Jambangan Surabaya dan diikuti seluruh kader se-Kota Pahlawan melalui virtual, Kamis 27 Januari 2021.

Program Sayang Warga merupakan sistem pendataan bertujuan untuk mengidentifikasi permasalahan yang ada di lapangan. "Dengan Sayang Warga ini maka secara otomatis yang memberikan data kepada kami (pemkot) adalah warga Surabaya. Karena itulah saya ingin terus ada empati antar warga, ada rasa kasih sayang antar warga di Kota Surabaya," kata Wali Kota Surabaya Eri Cahyadi Kamis 27 Januari 2022.

Menurutnya dengan melibatkan kader dan masyarakat dalam pendataan, pemkot akan lebih tahu betul kondisi warganya seperti apa. Dengan demikian, intervensi yang diberikan melalui Organisasi Perangkat Daerah (OPD) terkait diharapkan lebih cepat dan tepat sasaran.

"Aplikasi ini bertujuan untuk mendata warga. Mulai ada berapa KK, yang sakit siapa, yang butuh bantuan berapa, gizi buruknya itu berapa, termasuk pendapatannya per keluarga berapa. Nah, intervensi OPD itu nanti berdasarkan data ini," ia menuturkan.

Baca Juga: Semua Perizinan di Surabaya Gunakan Aplikasi SSW Alfa

Kepada seluruh kader dan pendamping diharapkan agar menyampaikan data apa adanya, sesuai kondisi warga di lapangan. "Jadi sampaikan data itu apa adanya. Kondisinya warga Kota Surabaya seperti apa, maka sasaran pemerintah akan tepat. Karena tugas di sini untuk mengobati, kalau tidak pernah tahu penyakitnya apa, kita tidak bisa mengobati," ia mengungkapkan.

Seusai meluncurkan program tersebut, bersama Forum Koordinasi Pimpinan Daerah (Forkopimda) Kota Surabaya pihaknya melakukan pemantauan langsung pendataan yang dilakukan para kader di sekitar lokasi.

Sementara Ketua Tim Penggerak (TP) PKK Kota Surabaya Rini Indriyani menjelaskan bahwa mekanisme pendataan Sayang Warga dilakukan oleh sekitar 28.848 kader yang didampingi petugas pendamping wilayah dengan empat cakupan kegiatan. Yakni, pendampingan bayi stunting, ibu hamil, ibu melahirkan dan nifas serta survei rumah sehat.

"Sehingga kepada para kader yang saya hormati dan saya cintai, saya harap penggunaan aplikasi ini bukanlah menjadi sebuah beban baru. Akan tetapi menjadi semangat baru untuk mewujudkan kesejahteraan masyarakat," kata Rini Indriyani.

Baca Juga: Permudah Pemasaran Toko Kelontong dan UMKM di Surabaya Aplikasi Peken Akan Dilaunching

Dia berharap, dengan adanya aplikasi yang dikelola bersama ini, dapat menjadikan Surabaya menjadi kota yang semakin luar biasa.

"Sebuah kebanggaan tersendiri bagi kami karena dalam membangun Kota Surabaya ini, kita dapat bekerja sama dengan orang-orang yang bekerja dengan tulus hatinya, dengan ikhlas, dan pantang menyerah. Dan luar biasanya, kinerja para kader ini tampak secara nyata," ia menjelaskan.

Adapun manfaat dari keberadaan aplikasi ini tentu diharapkan tidak hanya mampu membantu pendataan terkait stunting. Tetapi, kedepannya juga dapat memberikan kontribusi yang besar terhadap penanganan masalah yang ada di Kota Surabaya.

"Semoga adanya launching aplikasi Sayang Warga ini dapat menjadi momentum besar yang menandai adanya gerakan bersama yang sinergis untuk mewujudkan kesejahteraan Kota Surabaya," ia menegaskan.

Baca Juga: Usulan 6.187 Warga Lewat Aplikasi Usul Bansos Dapat Distribusi Bantuan

Di waktu yang sama, Anisah, satu di antara kader kesehatan di Kelurahan Karah, Kecamatan Jambangan, Kota Surabaya, bersama para kader yang lain langsung terjun melakukan pendataan ke warga seusai program ini diluncurkan.

"Kita sudah ada sosialisasi sebelumnya di Puskesmas Kebonsari. Jadi aplikasi itu sudah diterangkan kepada para kader. Dan untuk programnya sendiri, juga sudah kita sudah coba," kata Anisah.

Menurutnya, aplikasi Sayang Warga tersebut lebih memudahkan kader melakukan pendataan ke masyarakat. Apalagi, data informasi yang disampaikan melalui aplikasi ini secara langsung terkoneksi ke Pemkot Surabaya.

"Harapannya dari aplikasi ini, warga Surabaya bisa lebih banyak yang terbantu. Dan, dari pihak RT/RW juga lebih cepat mengetahui status warganya sendiri," ia menekankan.

Sebagai informasi, aplikasi Sayang Warga dapat diakses melalui laman website https://sayangwarga.surabaya.go.id/sayangwarga. Setiap kader yang telah ditunjuk oleh kelurahan, memiliki akun sebagai dasar login untuk mengisi form pendataan pada aplikasi tersebut.

Adapun intervensi yang menjadi prioritas sasaran program ini adalah warga dengan permasalahan sosial dan kesehatan yang ditemukan. Di antaranya, calon pengantin wanita dengan permasalahan gizi, ibu hamil dengan risiko tinggi, ibu bersalin dengan risiko tinggi, ibu nifas dengan risiko tinggi, bayi dengan risiko tinggi, hingga balita stunting.