Senin, 17 December 2018 01:07 UTC
Bank Sampah Induk Surabaya (BSIS). Foto: Khoirotul Lathifiyah
JATIMNET.COM, Surabaya - Pembina Bank Sampah Induk Surabaya (BSIS), Anindita Normaria Samsul menargetkan akan membuat aplikasi bank sampah pada tahun 2019. Aplikasi tersebut diyakini bisa mempermudah nasabah memperoleh informasi harga sampah hingga merekap penjualan sampah.
"Kami masih merencanakan membuat aplikasi itu nantinya," kata Anindita diwawancarai usai Ghatering Nasabah Tahun 2018, Minggu 16 Desember 2018.
Anindita mengatakan aplikasi bank sampah ini untuk memudahkan proses penukaran sampah. Sehingga banyak masyarakat yang bisa terlibat dalam menjaga kebersihan lingkungan dengan menjadi nasabah bank sampah.
BACA JUGA: Sampah sudah Bisa Ditukar dengan Uang
Upaya menambah nasabah Bank Sampah mengacu pada Perpres no 97 th 2017 tentang Jakstranas (kebijakan strategis nasional) pengelolaan sampah rumah tangga dan sejenis rumah tangga lain menargetkan tahun 2025, sebanyak 30 persen pengurangan sampah, dan 70 persen penanganan sampah.
"Dari prediksi timbulan yaitu sekitar 21 juta ton se-Indonesia bisa direduksi melalui Bank Sampah, Tempat Pembuangan Sampah Reduce, Rescue, Recycle (TPS3R), dan Pusat Daur Ulang (PDU)," katanya. Untuk mencapai tujuan tersebut, kata Anindita, salah satu caranya dengan membentuk Bank Sampah Induk di beberapa kota/kabupaten serta memperbanyak Unit Bank Sampah di Surabaya
Selain itu, cara berikutnya melalui pembentukan Asosiasi Bank Sampah Seluruh Indonesia (ASOBSI) untuk menghubungkan masyarakat dengan pemerintah pusat dan dunia usaha.
