Rabu, 07 April 2021 00:20 UTC
RAZIA LAPAS: Petugas Lapas dan BNN Kota Mojokerto saat melakukan penggeledahan di salah satu sel tahanan yang dihuni narapidana, Selasa 6 April 2021. Foto: Lapas Klas IIB Mojokerto.
JATIMNET.COM, Mojokerto - Tim gabungan Lapas Klas IIB Mojokerto, bersama Badan Narkotika Nasional Kabupaten (BNNK) Kota Mojokerto dan Satnarkoba Polresta melakukan penggeledahan secara mendadak di 12 ruang sel tahanan, Selasa, 6 April 2021.
Hal itu dilakukan untuk mewujudkan Program Pencegahan, Pemberantasan Penyalahgunaan dan Peredaran Gelap Narkoba (P4GN) di lingkungan Lapas. Hasilnya, sejumlah barang terlarang ditemukan. Seperti pisau rakitan, gunting rakitan, korek api, gunting kuku, paku, hingga kartu remi.
Kalapas Klas IIB Mojokerto Dedy Cahyadi menjelaskan, penggeledahan dilakukan bersama dua stakeholder lainnya di Kota Mojokerto untuk memberantas adanya peredaran narkotika di Lapas. Terlebih, pada 24 Maret 2021 kedapatan salah satu wanita yang mengirimkan makanan berupa tahu isi yang berisikan narkotika jenis sabu untuk WBP.
"Kita geledah barang dengan humanis dan humble. Supaya cipta kondisi terwujud, sehingga bisa mengetahui hasil join investigasi ini. Biar bisa mengedukasi, agar WBP tidak mengulangi kembali," terang Dedy.
Baca Juga: Pembesuk di Lapas Mojokerto Selundupkan Narkoba Lewat Tahu Isi
Ia menjelaskan, dari total 42 sel yang dimiliki Lapas, hanya 12 sel saja dilakukan penggeledahan secara acak. Lantaran, jumlah WBP yang over kapasitas hingga mencapai 869 orang per hari ini.
Tak hanya penggeledahan di sel tahanan saja. Tapi, seluruh pegawai sebanyak 39 orang termasuk Kalapas dilakukan tes urine langsung oleh BNNK Mojokerto. Begitupun 55 narapidana yang ada dipilih secara acak.
"Hasilnya semua negatif narkotika, termasuk petugas. Sedangkan lima WBP benzoatnya saja tinggi, karena memang dalam perawatan ODA atau TBC," cetusnya.
Baca Juga: Dua Napi Lapas Mojokerto Terlibat Peredaran Narkoba Kena Sanksi Kehilangan Hak Remisi
Langkah ini tak hanya sebagai antisipasi P4GN, melainkan juga sebagai bentuk sapu bersih Lembaga Pemasyarakatan dalam rangka memperingati Hari Bhakti Pemasyarakatan ke 57.
"Jadi memang dilaksanakan sapu bersih di seluruh Lapas, langsung dari Ditjen Pemasyarakatan. Utamanya menyambut Hari Bhakti Pemasyarakatan. Tapi kita rutin memang melakukan penggeledahan internal seminggu dua kali," tandasnya.
Terpisah, Kepala BNNK Kota Mojokerto AKBP Suharsih membenarkan, pihaknya bersama-sama Lapas, maupun Satnarkoba Polresta Mojokerto mewujudkan sinergitas dalam melakukan antisipasi peredaran narkotika dalam Lapas.
"Kita terjunkan tujuh orang untuk membantu penggeledahan ini, dan tes urine langsung ditempat. Kebetulan hasil tes urine untuk semua yang dites negative," Suharsi memungkasi.