Logo

Antisipasi Kepadatan Arus Mudik, Kemenhub Siapkan Rekayasa Lalu Lintas

Reporter:

Sabtu, 16 April 2022 02:20 UTC

Antisipasi Kepadatan Arus Mudik<strong>, </strong>Kemenhub Siapkan Rekayasa Lalu Lintas

MULAI LENGANG. Kepadatan Gerbang Tol Probolinggo Timur, Kecamatan Leces, Kabupaten Probolinggo mulai menurun setelah melewati masa puncak arus mudik, Senin 3 Juni 2019. Foto: Zulkiflie.

JATIMNET.COM, Surabaya – Kementerian Perhubungan (Kemenhub) bersama Korlantas Polri menyiapkan tiga rekayasa lalu lalu lintas untuk mengurangi kepadatan saat arus saat arus mudik dan balik Lebaran 2022. Skema itu akan diberlakukan pada masa puncak mudik dan balik di jalan tol.

 

Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi mengatakan bahwa rekayasa lalu lintas yang disiapkan adalah Contra Flow, One Way, dan Ganjil Genap. Dengan tiga skema itu diharapkan perjalanan mudik tahun ini bisa lancar. Apalagi, berdasarkan survey yang dilakukan Balitbanghub diketahui sebanyak 47 persen dari 85,5 juta pemudik bakal memilih jalur darat.

 

BACA JUGA : Jelang Mudik Lebaran 2022, Menteri PUPR Pastikan Kesiapan Jalan Nasional dan Jalan Tol

 

“Kami akui bahwa Cipali atau dari Jakarta menuju Semarang adalah daerah paling rawan sehingga perlu rekayasa lalu lintas,” kata Budi Karya seperti dikutip dari laman resmi Kemenhub RI, Sabtu, 16 April 2022.

 

Budi juga menegaskan pihaknnya bakal terus melakukan kalkulasi simulai secara akurat sesuai dengan kondisi lapangan. Maka dari itu, dirinya meminta kepada para pemangku kepentingan untuk memformulasikan secara teknis terkait rekayasa lalu lintas mudik Lebaran 2022.

“Pasalnya saat ini bisa saja bukan hanya pemudik yang melakukan perjalanan, tetapi ada juga masyarakat yang ingin berwisata juga. Maka dari itu perlu antisipasi dan solusi penanganan yang baik,” tutup dia.

BACA JUGA : Antisipasi Pemudik dan Arus Balik, Jalur Tikus Perbatasan Sidoarjo-Mojokerto Ditutup

Ia menambahkan, skema rekayasa lalu lintas itu dapat diterapkan mulai H-7 Lebaran atau hari lain. Ini menyesuaikan dengan kondisi lapangan yang bakal terjadi saat arus mudik mulai berlangsung. “Dari apa yang kita bahas tadi pertama kali sudah disampaikan bahwa kita ada tiga macam skenario. Bisa dilakukan mulai tanggal 28 April atau juga bisa tanggal 25 April,” ujar Budi Karya.