Logo

Antisipasi Kelangkaan Oksigen di Tengah Pandemi, Bupati Mojokerto Gelar Sidak  

Reporter:,Editor:

Jumat, 09 July 2021 09:00 UTC

Antisipasi Kelangkaan Oksigen di Tengah Pandemi, Bupati Mojokerto Gelar Sidak  

SIDAK: Caption : Bupati Mojokerto Ikfina Fahmawati didampingi Plt Disperindag Iwan Abdillah saat sidak ketersediaan tabung oksigen di toko alkes di Jalan Wijaya Kusuma, Jumat 9 Juli 2021. Foto : Karin

JATIMNET.COM, Mojokerto - Antisipasi terjadi kelangka-an oksigen di tengah pandemi Covid-19 sekarang ini. Pemerintah Kabupaten Mojokerto melakukan inspeksi mendadak (Sidak) di sejumlah toko yang menjual alat kesehatan, terutama tabung oksigen, Jumat, 9 Juli 2021.

Sidak Pemkab Mojokerto yang langsung dipimpin Bupati Mojokerto Ikfina Fahmawati di toko Jalan Wijaya Kusuma, Kecamatan Sooko. Hasilnya tidak ada penimbunan, dan memang ada keterlambatan dari suplier mengenai pengiriman oksigen, tapi tak menyebabkan kelangkaan.

Seperti yang diungkapkan Widayati, pemilik PT Rukun Putra Bersama saat tempatnya di-sidak Bupati Ikfina, bahwa memang terjadi antrean panjang di PT. Samator Gas Industri, Jalan Raya Mojoagung, Kecamatan Gambiran, Kabupaten Jombang sejak dua hari terakhir.

"Sudah dua hari (Senin dan Selasa) ini memang telat gak ada pengisian dari samatornya. Kemarin (Kamis 8 Juli 2021) sempat isi satu kali, datang Magrib sekitar jam 9 pagi itu pun sudah habis," ungkap Widayati pemilik sekaligus owner PT Rukun Putra Bersama, di Jalan Wijaya Kusuma.

Baca Juga: Meningkatnya Covid-19, Pedagang Isi Ulang Oksigen di Mojokerto Banjir Orderan

Widayati tak menampik penjualan isi ulang tabung oksigen sejak Sabtu 3 Juli 2021 mengalami peningkatan. Hanya saja, pihaknya tak bisa memenuhi kuota pembeli setiap harinya. Hari ini saja dirinya harus meletakkan tulisan oksigen kosong di pagar tokonya.

Lantaran, dirinya masih mengantrekan 40 tabung gas miliknya di PT. Samator Gas Industri yang berada di Jalan Raya Mojoagung, Kecamatan Gambiran, Kabupaten Jombang.

"Sekarang juga lagi antre, tapi di sana diutamakan pengantre yang untuk rumah sakit. Makanya anak-anak tak suruh antrekan saja. Makanya kita nunggu ini selesai baru bisa diisikan sama samator," jelasnya.

Terpisah Bupati Ikfina Fahmawati usai melakukan pengecekkan membenarkan adanya kekosongan tabung oksigen hari ini. Pasalnya, ada keterlambatan dari suplier dalam situasi kebutuhan masyarakat yang sangat tinggi di tengah pandemi Covid-19.

Baca Juga: Dampak Covid, Masyarakat di Mojokerto Panik, Banyak Oksigen Diborong

"Sehingga barang ini menjadi sulit. Sebenarnya belum langka, karena tiap hari masih bisa melayani, dua hari sekali informasi dari owner untuk suplier ini baru ada bahan yang dikirim," jelasnya usai sidak.

Ikfina menyebut tabung oksigen dipasaran tetap ada. Namun, penjual tak bisa stok tabung oksigen lagi seperti biasanya akibat adanya keterlambatan pengiriman dari samator. Sehingga setiap hari pembelian terus ada.

"Artinya tetap ada, karena yang beli itu banyak sekali sehingga kemudian tidak sampai ada stok seperti biasanya," benarnya.

Pihaknya pun segera mengantisipasi hal ini, dengan berkordinasi ke Disperindag Kabupaten Mojokerto apa-apa yang harus dilakukan agar nanti tidak terjadi kelangkaan dipasaran.

Baca Juga: Oksigen Mulai Langkah, Ketua DPR Puan Maharani: Pemerinah Harus Atasi Kelangkaan Oksigen

Pasalnya, jual beli isi ulang tabung oksigen ini ranahnya masuk dalam perdagangan yang dijual belikan secara umum. "Hal-hal ini yang akan diantisipasi Disperindag dengan kajian-kajian," sebutnya.

Kendati memang ada kebijakan dari pemerintah provinsi terkait oksigen pada situasi pandemi Covid-19 ini. Mengutamakan ketersediaan stok oksigen di rumah sakit.

"Diupayakan memang stok rumah sakit. Maupun fasilitas kesehatan yang ada oksigennya disitu dulu. Sehingga kalau sampai nanti ada yang kurang stoknya, pemerintah sudah melakukan upaya, dan sistem informasi seperti ini sudah dipantau juga dikelola Provinsi Jatim," bebernya.

Dirinya menghimbau masyarakat agar tak terpancing situasi secara berlebihan dengan kondisi pandemi, sehingga sebabkan terjadinya panic buying. Dimana sejumlah warga yang dalam kondisi baik-baik saja melakukan pembelian secara berlebihan.

"Untuk masyarakat yang mandang Covid ini berlebihan janganlah melakukan stok kalau baik-baik saja kondisi tubuh. Utamakan yang membutuhkan, seperti warga yang isoman," imbuhnya.

Ikfina berjanji akan melakukan pendataan warga isoman dan pengetatan data maupun pemantauan di wilayah Kabupaten Mojokerto. Agar tak terjadi kesulitan dalam mendapatkan tabung oksigen jika dibutuhkan. "Tentunya akan memantau lebih ketat lagi yang isoman di wilayah kabupaten. Kita pengen tahu bagaimana kondisi rata-rata pasien isoman, dan harus prosedur jelas," tukasnya.