Kamis, 08 July 2021 06:20 UTC
Anggota Satrekrim Polresta Mojokerto melakukan sidak ke salah satu apotik, yakni Apotik Majapahit di Jalan Majapahit, Kota Mojokerto. Foto: Karin
JATIMNET.COM - Mojokerto - Alat kesehatan oksigen saat ini sangat menjadi kebutuhan di tengah masyarakat. Mengingat, kondisi saat ini sebaran Covid-19 terus meningkat. Bahkan oksigen sudah menjadi langka, hal ini dikarenakan banyak masyarakat panik yang membuat memborongnya.
Melihat hal tersebut, Kepolisan Resort Kota (Polresta) Mojokerto melakukan sidak tabung oksigen di dua toko alat kesehatan (alkes) dan sejumlah apotik untuk memastikan ketersediaan. Hasilnya, terjadi minim pasokan tabung oksigen dipasaran dikarenakan adanya antrian pengisian dari produsen di Surabaya.
Selain itu masyarakat dianggap dalam kondisi panic buying. Sehingga terdapat sejumlah warga dengan sengaja memborong tabung oksigen di toko-toko alkes.
Baca Juga: Wali Kota Probolinggo Minta Samator Pasok 400 Oksigen Per Hari
"Inikan masyarakat saja yang mungkin panik membeli tabung, akhirnya tabung di alkes dan apotik tidak ada. Toko-toko itu menyampaikan ke kita ada yang memborong. Ditambah kendala utama adanya antrian pengisian di Surabaya," ungkap Kasatreskrim Polresta Mojokerto Iptu Hari Siswanto melalui Kanit Tipiter Ipda Muklisin, Kamis, 8 Juli 2021.
Dia menyebut, warga yang tak membutuhkan atau dalam kondisi mendesak sebaiknya tak melakukan pembelian tabung oksigen di toko alkes. Hal ini menyebabkan kelangkaan ketersediaan tabung oksigen dipasaran.
Bahkan bisa menimbulkan kelangkaan atau kesulitan penyediaan kebutuhan bagi warga yang memang dalam kondisi membutuhkan saat kritis. "Kalau gak sakit, harusnya tidak perlu beli-lah. Biar yang sakit saja. Atau rumah sakit saja terpenuhi," ujarnya.
Baca Juga: Oksigen Mulai Langkah, Ketua DPR Puan Maharani: Pemerinah Harus Atasi Kelangkaan Oksigen
Selain itu harga dipasaran yang melambung tinggi mencapai Rp 2 juta lebih membuat pasokan tabung oksigen sulit dicari. "Harga memang agak mahal, bisa Rp 2 juta lebih. Makanya kita minta penjual itu agar menjual harga sewajarnya, dan menyamakan harga jual di Kota Mojokerto," ia mengungkapkan.
Sejumlah toko alkes Mojokerto sendiri saat ini sudah sudah melakukan pembatasan maksimal pembelian. Dimana satu warga hanya boleh membeli satu tabung oksigen yang tersedia. Sebagai upaya dini antisipasi kelangkaan tabung oksigen dipasaran. "Sama tokonya dibatasi satu orang satu. Informasi dari pemilik toko seperti itu," ucapnya.
Muklisin memastikan terkait ketersediaan pasokan oksigen di rumah sakit di Kota Mojokerto terpenuhi dan aman. Saat inipun penerapan PPKM Darurat pun diberlakukan sejak 3 Juli 2021 lalu. "Tiap hari kita cek itu aman, yang liquid tiap hari keliling dan datang. Karena itu central, masuk juga ke ruang-ruang operasi semuanya liquid jadi aman," tukasnya.