Senin, 23 November 2020 05:40 UTC
PENGECEKAN. Wali Kota Probolinggo, Hadi Zainal Abidin Saat Mengecek Kesiapan Pasukan dan Alat Kebencanaan. Foto : Diskominfo
JATIMNET.COM, Probolinggo - Forum Koordinasi Pimpinan Daerah (Forkopimda) Kota Probolinggo mulai mempersiapkan kesiagaannya mengantisipasi ancaman bencana hidtrometeorologi cuaca ekstrem dan anomali La-Nina.
Salah satunya dengan mengecek kesiapan pasukan dan alat kebencanaan, dalam apel kesiapsiagaan bencana hidrometeorologi, digelar di halaman kantor Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Jalan Mastrip, Senin 23 November 2020.
Wali Kota Probolinggo, Hadi Zainal Abidin bersama Kapolresta AKBP RM Jauhari dan kasdim 0820 Mayor Inf Meftah Puaddi mengecek satu persatu pasukan dan alat kebencanaan yang ada. Baik armada kebencanaaan seperti motor, alat berat, mobil damkar, mobil polisi hingga mobil pemotong pohon dari DLH tak luput dari pengecekan.
Begitupun kesiapan pasukan yang akan bersiaga di dapur umum, seperti Tagana dan tenda darurat beserta perlengkapannya dipastikan sudah terpenuhi.
BACA JUGA: Siaga Bencana, BNPB Imbau Masyarakat Waspadai Bahaya Hidrometeorologi
Kepada wartawan, Wali Kota Hadi mengatakan, berdasarkan pemantauan BPBD Kota Probolinggo potensi bencana masih ada di wilayahnya, yakni ancaman terjadinya bencana banjir.
“Kami mengimbau kepada masyarakat melalui RT/RW untuk segera melaksanakan kerja bakti di lingkungan masing-masing mulai dari rumah, selokan dan saluran drainase agar dibersihkan,” katanya.
Wali Kota Hadi juga meningatkan para petani, agar residu pasca panen di lahan pertaniannya. “Tolong dikelola dengan bijaksana, dengan tidak ditumpuk di aliran sungai atau saluran lainnya," ujar Hadi.
Menurutnya, edukasi budaya sadar tentang bencana banjir dan angin puting beliung, harus ditingkatkan agar masyarakat lebih siap dan siaga menghadapi bencana tersebut.
BACA JUGA: Hal yang Perlu Diperhatikan Fenomena La Nina
“Sosialisasikan kepada masyarakat terkait upaya kesiapsiagaan menghadapi bencana khususnya, di masa pandemi COVID 19 ini. Tentu dengan melaksanakan protokol kesehatan, kedisiplinan dan kesadaran yang tinggi,” ia menjelaskan.
Wali Kota Hadi juga berpesan pada instansi terkait, agar bersama-sama mengantisipasi dan menanggulangi bencana, jika nantinya memang terjadi.
“Tentunya, kita semua berharap Kota Probolinggo dan sekitarnya dapat terhindar dari segala musibah. Namun kewaspadaan juga perlu dilakukan dan tanggap jika keadaan darurat terjadi, salah satunya segera melapor lewat call center 112," ia memungkasi.
Sementara berdasarkan peta rawan risiko banjir di Kota Probolinggo, ada beberapa kelurahan di sejumlah kecamatan yang beresiko tinggi terjadinya bencana banjir. Seperti wilayah Kelurahan Sukabumi, Mangunharjo, Jati, Wiroborang, Sukoharjo, Jrebeng Kulon, Ketapang, Pilang dan Curah Grinting.
Sekadar informasi, ancaman bencana hidtrometeorologi cuaca ekstrem dan anomali lalina diperkirakan terjadi di awal musim hujan akhir bulan November, awal Desember dan Januari 2021 mendatang.