Minggu, 22 September 2019 09:24 UTC
HASIL TERBAIK. Anthony Sinisuka Ginting harus mengakui keunggulan Kento Momota dalam revans di final Cina Terbuka, Minggu 22 September 2019. Foto: bwfworldtour.com
JATIMNET.COM, Surabaya – Tunggal putra Indonesia, Anthony Sinisuka Ginting gagal mempertahankan gelar Cina Terbuka. Ungulan ketujuh itu harus mengakui keunggulan petenis nomor wahid, Kento Momota.
Pria kelahiran Cimahi, Jawa Barat itu menyerah 21-19, 17-21, dan 19-21 di Olympic Sports Center Gymnasium, Changzhou, Cina, Minggu 22 September 2019. Ini kekalahan kesepuluh Anthony Ginting dari 13 pertemuan dengan Momota.
Kekalahan ini cukup menyakitkan lantaran Ginting membuka keunggulan pada game pertama. Pada gim pertama ini kedua pebulu tangkis saling berburu poin. Namun pada gim kedua, pebulu tangkis asal Jepang itu yang berbalik unggul.
BACA JUGA: Indonesia Berpeluang Rebut Dua Gelar di Cina Terbuka
Unggulan pertama, sekaligus pebulu tangkis nomor satu dunia itu tampil lebih dingin. Meskipun beberapa kali Anthony bisa mendikte permainan lawan. Terutama pemainan net dan smash menyilang di sisi kiri lawan, yang sulit dikembalikan Momota.
Sayangnya di gim kedua itu Anthony Ginting lebih banyak membuang bola. Dengan mudah, Momota yang bermain kidal bisa menyamakan kedudukan, sekaligus memaksa bermain rubber.
Sejatinya di gim ketiga, kedua pemain menerapkan strategi yang nyaris sama, yakni menerapkan bola-bola rally. Anthony sempat tertinggal lima angka 12-7. Pelan-pelan dia mengejar ketinggalan hingga kedudukan sama kuat, 19-19.
BACA JUGA: Anthoni Ginting Gagal Melaju ke Perempat Final
Momota yang unggul segalanya, menutup gim ketiga dengan 21-19 dalam tempo satu jam 30 menit. Selepas pertandingan, keduanya tidak hanya menjabat tangan, namun juga bertukar jersey.
Bagi Momota, kemenangan ini menjadikannya sebagai pebulu tangkis Jepang pertama yang juara di Cina Terbuka. Selain itu, dia melakukan revans atas kekalahan dari Anthony Ginting di turnamen yang sama tahun lalu.