Selasa, 07 December 2021 23:00 UTC
POLISI SATWA. Kasubditgasum Ditsamapta Polda Jatim AKBP David Subagio bersama kendaraan yang memuat anjing pelacak, Rabu, 8 Desember 2021. Foto: Zulkiflie
JATIMNET.COM, Probolinggo – Direktorat Samapta Polda Jatim menerjunkan empat ekor anjing pelacak guna mempercepat pencarian korban hilang akibat erupsi Gunung Semeru yang terjadi Sabtu, 4 Desember 2021.
Kasubditgasum Ditsamapta Polda Jatim AKBP David Subagio mengatakan diterjunkannya empat ekor anjing pelacak unit K9 untuk mempercepat proses pencarian korban hilang akibat erupsi Gunung Semeru.
Menurutnya, fokus pencarian korban hilang pada Rabu, 8 Desember 2021, menyasar areal pertambangan dimana berdasarkan laporan masyarakat dan keluarga, masih ada yang belum ditemukan.
BACA JUGA: Sepuluh dari 30 Korban Erupsi Semeru Berhasil Diidentifikasi
"Fokus kami masih di titik areal pertambangan. Di tahap pertama, kami lakukan sampai hari Minggu. Namun berdasarkan ketetapan BPBD, nantinya bakal diperpanjang lagi," kata David.
David menyampaikan dalam upaya pertolongan korban erupsi Gunung Semeru, pihaknya mengerahkan 170 personel terdiri dari kekuatan inti dan pendukung.
"Jadi kekuatan ini adalah yang memiliki kualifikasi SAR serta kekuatan pendukung adalah kekuatan yang mendukung kekuatan inti," katanya.
David menyampaikan tak hanya melakukan upaya pencarian korban hilang, personel turut difungsikan dalam membantu pengobatan bagi korban selamat.
BACA JUGA: Kisah Korban Erupsi Semeru yang Kehilangan Istri dan Ibu Mertua
Lalu penyelamatan harta benda dan hewan peliharaan, serta penyekatan jalur evakuasi guna mempermudah penyelamatan warga yang membutuhkan pertolongan.
"Sampai hari ini, jumlah korban meninggal yang telah ditemukan ada 34 orang. Ratusan korban luka-luka sudah menjalani perawatan, serta beberapa korban masih hilang," ujarnya.
Namun demikian, David menyebut titik korban hilang sudah dilokalisir dan diharapkan faktor alam juga mendukung sehingga upaya pencarian korban hilang bisa segera dituntaskan.
Erupsi Gunung Semeru terjadi sekitar pukul 14.47 WIB, Sabtu, 4 Desember 2021. Erupsi menimbulkan guguran awan panas yang banyak mengarah ke sejumlah kampung sekitar antara lain Dusun Besuk Kobokan, Desa Supiturang, Kecamatan Pronojiwo, dan Desa Sumberwuluh, Kecamatan Candipuro, Lumajang.
