Logo

Anjing asal Hong Kong, Binatang Peliharaan Pertama Mati usai Tertular Covid-19

Reporter:

Rabu, 18 March 2020 08:44 UTC

Anjing asal Hong Kong, Binatang Peliharaan Pertama Mati usai Tertular Covid-19

Seorang pria mengambil gambar dua anjingnya yang naik kereta dorongg dan mengenakan masker di Shanghai, Cina. Foto: Foto: AFP/ Getty Images/ Dailymail.co.uk

JATIMNET.COM, Surabaya – Seekor anjing di Hong Kong dilaporkan mati setelah dirawat akibat virus corona atau covid-19. Laporan Agriculture, Fisheries and Conservation Department (AFCD) atau Departemen Pertanian, Perikanan dan Konservasi menyebut anjing tersebut mati di rumah setelah dirawat di karantina.

Seorang juru bicara AFCD kepada South China Morning Post melalui Dailymail.co.uk, mengatakan bahwa anjing tersebut mati pada Senin 16 Maret 2020. Sebelumnya binatang tersebut telah dinyatakan negatif meski telah melewati sebuah pengujian.

“Departemen belajar dari pemilik anjing yang menolak otopsi untuk memeriksa penyebab kematian hewan tersebut,” bunyi pernyataan AFCD.

Pengujian terhadap anjing tersebut didasari pemiliknya positif virus corona. Selanjutnya anjing diuji bagian hidung dan mulut pada bulan Februari lalu. Namun, dalam dua kali tes yang dilakukan pada 12 dan 13 Maret, hewan peliharaan itu dinyatakan negatif dan diizinkan pulang.

BACA JUGA: Cathay Pacific Bawa Satu WNI Berstatus PDP Corona dari Hongkong

Diketahui pemilik anjing adalah Yvonne Chow Hau Yee, seorang pengusaha wanita berusia 60 tahun. Dia terinfeksi pada akhir Februari dan dirawat di rumah sakit. Dia pulih dan kembali ke rumah pada 8 Maret.  

AFCD sebelumnya menyatakan bahwa susunan genetik dari virus yang ditemukan pada Chow Hau Yee dan anjing itu sangat mirip. Kemiripan itulah yang mendasari pihak karantina perlu melakukan uji lab terhadap anjing.

“Hasil urutan (gen) menunjukkan bahwa virus menyebar dari orang yang terinfeksi, kemudian menginfeksi anjing,” kata AFCD dalam pernyataan resminya.

Organisasi Kesehatan Dunia atau WHO mengatakan sebelumnya, bahwa anjing itu adalah satu-satunya anjing yang diketahui tertular penyakit pembunuh.

BACA JUGA: Khofifah Bantah Kota Malang Terapkan Lockdown Corona

“Meskipun ada satu contoh anjing yang terinfeksi di Hong Kong, sampai saat ini, tidak ada bukti bahwa seekor anjing, kucing atau hewan peliharaan dapat menularkan covid-19,” terang pernyataan resmi WHO.

WHO menambahkan bahwa covid-19 dapat menyebar melalui ‘cairan’ yang dihasilkan ketika orang yang terinfeksi batuk, bersin, atau saat berbicara. Untuk melindungi diri, bersihkan tangan secara teratur dan menyeluruh.

Pihak berwenang di Hong Kong telah melakukan karantina terhadap sejumlah anjing lain awal bulan. Langkah ini diambil lantaran pemilik terlihat mengenakan topeng di wajah hewan peliharaan mereka di Cina.

Pihak berwenang akan terus memantau anjing jenis pomeranian dan segera mengembalikan kepada pemiliknya ketika hasil uji dinyatakan negatif.