Senin, 25 April 2022 10:20 UTC
KUNJUNGAN. Anggota Komisi X DPR RI Zainuddin Maliki (tengah) bersama wartawan di Balai Sekretariat KWG, Kabupaten Gresik, Senin, 25 April 2022. Foto: Agus Salim
JATIMNET.COM, Gresik – Anggota Komisi X DPR RI Dapil Gresik-Lamongan, Zainuddin Maliki, siap berkolaborasi dengan Komunitas Wartawan Gresik (KWG) untuk memajukan bidang pendidikan.
Politikus Partai Amanat Nasional (PAN) ini menyempatkan hadir dan berdialog dengan pengurus dan anggota di Sekretariat KWG Jalan Basuki Rahmat 8, Kabupaten Gresik, Jawa Timur, Senin, 25 April 2022.
Zainuddin mengatakan problem di dunia pendidikan sangat kompleks termasuk di Kabupaten Gresik. Maka dari itu, dibutuhkan komitmen bersama guna memajukan dunia pendidikan dan salah satunya melalui beasiswa.
"Kebijakan konsep merdeka belajar tidak dipahami secara baik oleh Menteri Pendidikan kita. Soal kebijakan pengangkatan tenaga honorer guru menjadi Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja (PPPK) misalnya," katanya.
BACA JUGA: Dispendik Gresik Gagas Program Jaga Kearifan Lokal dan Budaya Islami
Zainuddin menerangkan awalnya pemerintah akan mengangkat satu juta guru menjadi PPPK, namun faktanya hingga saat ini belum sampai separuh dari target.
"Faktanya sampai saat ini belum ada 500 ribu dan yang ngabdi puluhan tahun enggak lulus karena kurang kuasai teknologi. Harusnya jalur afirmasi ini juga dimaksimalkan," katanya.
Menurutnya, secara umum tujuan program Guru Belajar seri Guru Merdeka Belajar adalah meningkatkan kompetensi, menunjukkan kebiasaan refleksi untuk pengembangan diri secara mandiri.
Mantan Rektor Universitas Muhammadiyah Surabaya ini juga bakal mengupayakan beasiswa anak-anak maupun keluarga wartawan, baik jenjang SD, SMP, SMA, hingga perguruan tinggi.
"Akan kami upayakan beasiswa untuk temen-temen (anak dan keluarga wartawan) baik jenjang SD sampai perguruan tinggi," katanya.
BACA JUGA: DPRD Gresik Minta Pemkab Tangguhkan Izin Lembaga Pendidikan Baru
Mewakili Komunitas Wartawan Gresik, Ketua KWG Syuhud Almanfaluty menambahkan pihaknya siap berkolaborasi dan menyambut baik program tersebut.
"Tentu kami siap berkolaborasi dan menyambut baik. Kami juga memiliki program-program yang bisa kolaborasikan bersama, semoga bisa terlaksana," ujarnya.
Syuhud mengatakan sektor pendidikan di Gresik masih butuh kreativitas dalam mengelola dan penyerapan anggaran. Bahkan di tahun 2021 ada Sisa Lebih Penggunaan Anggaran (Silpa).
Dia menyatakan Dispendik mendapatkan alokasi Rp895.771.625.723 dengan serapan anggaran Rp838.061.944.291. Sehingga ada silpa Rp57.709.681.432.
"Capaian program di Dinas Pendidikan masih menjadi catatan DPRD Gresik. Selama ini menurut kami, Dispendik kurang dalam berkomunikasi dengan pusat sehingga anggaran dari pusat juga minim," katanya.
