
Reporter
Khoirotul LathifiyahKamis, 11 Juli 2019 - 14:37
Editor
Dyah Ayu Pitaloka
Ilustrasi oleh Gilas Audi
JATIMNET.COM, Surabaya - Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini menyampaikan anggaran Sisa Lebih Pembiayaan (SILPA) tahun 2019 tersisa sekitar Rp 400 Juta. Sisa anggaran tersebut akan digunakan untuk pembebasan tanah dan membangun beberapa infrastruktur kota.
"Tahun 2019 kami mengajukan silpanya kurang lebih Rp 600 (juta), jadi saat ini masih sisa kurang lebih Rp 400 sekian. Yang jelas kami tuntaskan, kami alokasikan untuk pembebasan tanah," kata Risma saat diwawancarai usai rapat paripurna mengumumkan Laporan Keterangan Pertanggung Jawaban Kepala Daerah (LKPJ) selama tahun 2019 di DPRD Kota Surabaya, Kamis 11 Juli 2019.
Sebelumnya pada tahun 2018 lalu anggaran Silpa tersisa kurang lebih Rp 1,2 miliar.
Selain untuk pembebasan tanah, pemkot berencana menggunakan dana sisa untuk penambahan fasilitas dan gedung sekolah, dan pengelolahan sampah rumah sakit bahan berbahaya dan beracun (B3).
BACA JUGA: Risma Enggan Komentari Masalah Kepengurusan PDI Perjuangan
“Jadi nanti ada beberapa program yang nambah, belajar dari tahun kemarin itu ada beberapa kecamatan yang wilayahnya kekurangan gedung sekolah,” kata Risma.
Ia mengatakan seperti di wilayah Kecamatan Tambaksari masih banyak anak yang belum terpenuhi kebutuhan pendidikannya. Untuk memenuhi itu, pihaknya berencana akan menambah jumlah kapasitas gedung sekolah.
Tambaksari menurutnya banyak memiliki anak berpotensi baguss, namun gedung sekolah yang tersedia hanya sedikit.
Sehingga, pemkot berencana menambah gedung di SMPN 9, SMPN 3, dan beberapa sekolah lokal hingga fasilitas lapangan olah raga.
BACA JUGA: Risma Siapkan Rusun Bantu Korban Kebakaran di Margorukun
“Nanti kami tambah di beberapa tempat untuk gedung SMP, kalau SD saya rasa sudah mencukupi. Kami dulu mengakomodir rayonisasi, kalau dulu kan bisa lompat dari satu kecamatan satu ke lainnya,” ungkapnya.
Risma juga menyampikan untuk fasilitas kesehatan akan diupayakan penampungan limbah B3 di rumah sakit, poliklinik dan tempat praktik dokter.
Ia menjelaskan, ada sekitar 400 lebih poliklinik dan tempat praktik dokter di Surabaya, dan belum memiliki tempat khusus pembuangan limbah B3.
Dirinya mengatakan, beberapa waktu lalu sempat ada keluhan mengenai limbah B3 dari Surabaya yang dibuang ke rumah sakit di kawasan Mojokerto dan Cileungsi, Bogor, Jawa Barat.
BACA JUGA: Dua Periode Jabat Wakil Walikota Tiket Whisnu Maju Gantikan Risma
“Iya kemarin direktur rumah sakitnya sempat mengeluh ke kami, jadi karena itu kami akan tindak lanjuti juga kami konsultasikan ke kementrian. Alhamdulillah kementerian suport itu,” urainya.