Rabu, 08 April 2020 07:00 UTC
RAPAT: Suasana rapat paripurna daring di Kantor Pemkab Banyuwangi, Senin 6 April 2020. Foto: Istimewa
JATIMNET.COM, Banyuwangi - Persentase anak putus sekolah (APtS) sekolah dasar (SD) atau madrasah ibtidaiyah (MI) di Kabupaten Banyuwangi pada akhir tahun 2019 dilaporkan 0,01 persen. Sebagaimana yang dilaporkan situs resmi Kominfo Jatim, jumlah APtS tingkat SD / MI itu turun dari 0,03 di tahun 2013.
Bupati Banyuwangi Abdullah Azwar Anas dalam rapat paripurna Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Banyuwangi menyampaikan, tingkat sekolah menengah pertama (SMP) atau madrasah tsanawiyah (MTs) di Banyuwangi APtS-nya 0,13 persen. Dalam catatan situs resmi Kominfo Jatim, di Banyuwangi jumlahnya 0,42 persen pada tahun 2013.
"Ini juga turut mendorong peningkatan Indeks Pembangunan Manusia (IPM) yang meningkat dari kategori sedang menjadi tinggi dengan skala 70,60," kata Anas panggilan akrabnya dalam forum dalam agenda penyampaian nota pengantar Laporan Keterangan Pertanggungjawaban (LKPJ) Akhir Tahun 2019, Senin 6 April 2020.
BACA JUGA: 300 Anak Putus Sekolah Magang di Perusahaan, Risma Sujud Syukur
Badan Pusat Statistik (BPS) tahun-tahun sebelumnya juga merilis data angka partisipasi murni (APM) yang fluktuatif mulai tahun 2008 hingga 2017. Naik turun APM selama 10 tahun terakhir itu tetap terjaga di atas 90 persen.
Menurut Anas, peningkatan IPM merupakan bagian dari upaya menambah modal sosial masyarakat. Pihaknya melaksanakan beberapa program dan inovasi demi meningkatkan jumlah anak bersekolah.
Di antaranya Siswa Asuh Sebaya (SAS), yakni mengumpulkan bantuan suka rela dari siswa untuk kawan mereka yang tidak mampu. Ada juga Gerakan Daerah Angkat Anak Putus Sekolah (Gerda Ampuh) sebagai upaya gotong royong menyelamatkan anak dari putus sekolah.
Juga gerakan ASN tengok kanan-kiri untuk mencari anak putus sekolah dan orang sangat miskin untuk dilaporkan pada dinas terkait. Selain itu mengarahkan tanggung jawab sosial perusahaan pada penyelamatan anak putus sekolah.
"Ini modal sosial membentuk generasi muda yang berkualitas di masa depan,” katanya.