Sabtu, 02 March 2019 08:54 UTC
no image available
JATIMNET.COM, Surabaya - Amazon, toko online terbesar di dunia, dikabarkan bakal membuka lusinan supermarket. Langkah ini tentu melawan kepercayaan saat ini bahwa toko kelontong bakal tergerus bisnis e-commerce.
Reuters melansir kabar pembukaan toko kelontong Amazon dari laporan Wall Street Journal. Raksasa ritel online itu berencana untuk membuka toko pertamanya di Los Angeles pada akhir tahun ini, dan telah menandatangani kontrak sewa untuk setidaknya dua lokasi toko bahan makanan lainnya dengan pembukaan yang direncanakan awal tahun depan, WSJ melaporkan.
Selain itu, ada negara bagian yang dibidik Amazon sebagai lokasi toko kelontongnya seperti di San Francisco, Seattle, Chicago, Washington, D.C., dan Philadelphia. Masing-masing toko kelontong berukuran sekitar 35.000 kaki persegi.
BACA JUGA: Amazon Akuisisi Startup Baru Lagi
Tapi dipastikan toko baru milik Amazon tidak dimaksudkan untuk bersaing secara langsung dengan Whole Foods, toko ritel yang memfokuskan menjual makanan organik. Whole Foods sudah dibeli oleh Amazon senilai USD13,5 miliar di tahun 2017.
Sebaliknya, toko kelontong Amazon diperkirakan bakal menjual barang-barang kebutuhan standar, seperti yang dijual di Walmart. Sayangnya dalam laporan itu tidak disebutkan merek apa yang akan dibawa oleh toko yang digawangi Amazon ini.
Selama ini, Amazon menjadi pemimpin terdepan bisnis e-commerce. Langkah Amazon membuka toko kelontong ini menunjukkan bahwa perusahaan milik Jeff Bezos itu percaya pada masa depan ritel fisik.
BACA JUGA: Bos Amazon, Jeff Bezos Mengaku Diperas National Enquirer
Saham pedagang grosir seperti Walmart turun 0,99 persen sementara Costco diperdagangkan naik 0,21 persen. Kroger diperdagangkan turun lebih dari 4 persen. Amazon naik 1,68 persen.
Langkah Amazon membuka toko kelontong fisik tidak mengejutkan pesaingnya. Walmert sudah bersiap menghadapi persaingan memanas selama hampir dua tahun terakhir.
Walmart akan memiliki layanan penjemputan bahan makanan di 3.100 toko dan menawarkan pengiriman bahan makanan dari sekitar 800 lebih toko pada akhir tahun ini.