Jumat, 09 November 2018 13:30 UTC
no image available
JATIMNET.COM, Jakarta – Tim Kapal Riset Baruna Jaya I (BJ1) menurunkan alat pendeteksi sinyal baru bernama "Acoustic Release Transponder Benthos" dari Amerika Serikat (AS) untuk mencari "cockpit voice recorder" (CVR) pesawat Lion Air JT 610.
Deputi Teknologi Pengembangan Sumberdaya Alam BPPT Hammam Riza mengatakan, alat bernama "Acoustic Release Transponder Benthos" yang merupakan bantuan AS ini adalah perangkat oseanografi untuk pencarian dan evakuasi instrumentasi dari dasar laut.
BACA JUGA: Hasil Investigasi Lion Air, KNKT Bisa Sampai Enam Bulan
Salah satu kelebihan alat ini yakni, evakuasi dapat dipicu dari jarak jauh oleh sinyal perintah akustik. "Rilis khusus terdiri dari hidrofon atau radio dalam air, baterai dan lengan evakuasi untuk melepaskan jangkar menggunakan motor listrik torsi tinggi.
Proses pencarian sinyal CVR juga sudah dilakukan dengan menurunkan perahu karet Kapal Riset Baruna Jaya I. Semoga hari ini TIM SAR Baruna Jaya I mendapatkan hasil yang optimal," lanjutnya.
Bagian kotak hitam pesawat Lion Air PK-LQP, yakni CVR hingga hari ke-12 pencarian masih belum ditemukan seiring melemahnya sinyal ping dari CVR.
BACA JUGA: Kotak Hitam Lion Air Ditemukan
"Hingga kini bagian kotak hitam, yang CVR bunyi ping, ping-nya semakin lemah. Jumat siang ini Tim SAR Lion Air KR Baruna Jaya 1, masih melakukan konfirmasi (pencarian) sinyal CVR yang tertangkap oleh "Remotely Operated Vehicle" (ROV) BJ1," katanya.
BACA JUGA: Bunyi 'Ping' Diduga Kotak Hitam Lion Air, 52 Pasukan Katak Terjun Menyelam
Hammam mengatakan pencarian CVR juga dibantu oleh penyelam yang dilengkapi dengan ping locator dari Basarnas dan bergerak di kedalaman 25 meter di bawah permukaan laut. (ant)