Logo

Alami Kelainan Jantung, Balita Dua Tahun di Probolinggo Butuh Bantuan

Reporter:,Editor:

Selasa, 02 February 2021 13:40 UTC

Alami Kelainan Jantung, Balita Dua Tahun di Probolinggo Butuh Bantuan

BUTUH BANTUAN. Muhammad Reza Al-Farendra, Balita Dengan Kelainan Jantung Asal Dusun Cempaka, Desa Pondok Kelor, Kecamatan Paiton, Kabupaten Probolinggo. Foto : Repro.

JATIMNET.COM, Probolinggo - Nasib malang dialami Muhammad Reza Al-Farendra, balita berusia dua tahun asal Dusun Cempaka, Desa Pondok Kelor, Kecamatan Paiton, Kabupaten Probolinggo.

Diusianya yang masih belia, Reza harus mengalami kelainan jantung. Kondisi tersebut, membuatnya hanya bisa terbaring lemah di tempat tidurnya. Dampak lain akibat kelainan yang dialaminya, membuat Reza nampak sesak bernapas, serta membuat kondisi tangan dan kakinya menghitam.

Kondisi ekonomi keluarga yang pas-pasan, membuat putra dari pasangan suami istri, Mohammad Paryono dan Surahwati itu, hanya bisa dirawat seadanya. Apalagi kelainan jantung tersebut, tak hanya dialami Reza, namun juga kakaknya M Aulian Ghayda Fattana Al-Ghoniyuh.

Kepada Jatimnet.com, Surahwati mengaku cuma bisa pasrah, atas kondisi yang dialami keduanya. Upaya pengobatan secara medis pun pernah di-jalani, namun tak maksimal lantaran terbentur biaya.

Baca Juga: Menderita Cerebral Palsy dan Epilepsi, Balita di Probolinggo Butuh Bantuan

"Mungkin takdirnya memang begini, kami terima.Tapi kami tetap berharap, ada orang dermawan yang peduli atas kondisi anak saya," ujar Surahwati, Selasa 2 Februari 2021.

Terkait biaya pengobatan keduanya, Surahwati mengaku telah berupaya mendaftarkan mereka, ikut jaminan kesehatan berupa BPJS (Badan Pelayanan Jaminan Sosial). Hanya saja akibat besarnya biaya perawatan dan operasi, yang harus dibayarkan ke rumah sakit, membuat pihak BPJS tak bisa menanggungnya.

"Kalo BPJS sudah punya, tapi karena biaya perawatan anak saya cukup besar, yakni sekitar Rp 100 juta, maka pihak BPJS tidak bisa menanggung beban itu," tuturnya.

Atas kondisi tersebut, Surahwati berharap, pemerintah daerah setempat, bisa meringkan bebannya atas pengobatan Reza dan Fattana, lewat bantuan program pemerintah lainnya.