Logo

Aktivitas Bromo Tak Pengaruhi Pertanian Warga

Reporter:,Editor:

Rabu, 20 February 2019 11:15 UTC

Aktivitas Bromo Tak Pengaruhi Pertanian Warga

Lahan Pertanian Warga di lereng Gunung Bromo, Kecamatan Sukapura. Foto: Zulkiflie

JATIMNET.COM, Probolinggo – Semburan abu tipis dari aktivitas Gunung Bromo tidak berdampak pada area pertanian warga di sekitar Bromo. Paparan abu vulkanis sendiri tidak sampai mengguyur seluruh wilayah Kecamatan Sukapura, Kabupaten Probolinggo, yang merupakan titik terdekat dengan Gunung Bromo.

Disampaikan Camat Sukapura Yulius Christian, paparan abu vulkanis Gunung Bromo hanya mengguyur daerah Desa Ngadirejo, Desa Ngadas dan Ngadisari.

“Intensitas hujan abu terjadi satu kali sekitar pukul 23.00 WIB, pada Senin 18 Februari 2019,” kata Camat Sukapura Yulius Christian, Rabu 20 Februari 2019.

BACA JUGA: Aktivitas Wisatawan ke Bromo Masih Normal

Menurut Yulius, guyuran abu vulkanis Gunung Bromo berlangsung kurang lebih selama 2 jam. Namun demikian, guyuran abu vulkanis tidak berdampak apapun bagi perkampungan warga lereng Gunung Bromo, maupun lahan pertanian.

Selain guyuran abu vulkanis yang tipis, ditambah intensitas hujan abu yang berlangsung singkat, tak menjadi masalah bagi lahan pertanian warga lereng Gunung Bromo.

"Memang ada paparan abu vulkanis yang sempat turun kemarin, tapi tak berlangsung lama, itu pun cuman sekali terjadinya," ujarnya.

BACA JUGA: Keluarkan Abu Vulkanis, Wisata ke Bromo Tetap Buka

Tak hanya sektor pertanian, Yulius juga menyebut,  bahwa sektor pariwisata di sekitar Gunung Bromo masih normal, meski santer beredar kabar Gunung dengan ketinggian 2.329 meter dia tas permukaan laut itu sedang erupsi.

"Baik pengguna Medsos atau media meanstream, saya harap bisa memberitakan fakta yang sebenarnya terjadi terkait aktifitas Gunung Bromo,"ujar Yulius.

Karena jika salah, kata dia, dampaknya akan berimbas ke sektor pariwisata setempat, dan tentunya dapat mematikan sumber mata pencaharian para pedagang dan pelaku jasa wisata di obyek wisata Gunung bromo.

BACA JUGA: Dua Hari Terakhir Gunung Bromo Keluarkan Abu Vulkanis

Sementara data PVMBG, per Selasa 19 Februari 2019, secara visual Gunung Bromo terlihat jelas hingga kabut dan masih tercium bau belerang ringan di PPGA Bromo.

Untuk kegempaan, terekam gempa tektonik jauh sebanyak 8 kali dengan amplitudo 3-30 milimeter dan durasi 74-245 detik. Sedangkan tremor menerus terekam dengan amplitudo 0,5-1 milimeter dan domminan 1 milimeter. Kesimpulannya, status aktivitas Gunung Bromo Level II (Waspada).