Selasa, 12 May 2020 02:00 UTC

PENGHINAAN. Pemuda Yang Nyaris Berurusan Dengan Hukum, Lantaran Nekat Hina Wali Kota Demi Simpati Wanita Pujaan.
JATIMNET.COM, Probolinggo - Gara-gara iseng menghina Wali Kota Probolinggo, Hadi Zainal Abidin agar dapat simpati dari wanita pujaan. Karim (20), pemuda warga Desa Sepuhgembol, Kecamatan Wonomerto, Kabupaten Probolinggo, nyaris berurusan dengan hukum. Pasalnya, ia bisa pulang ke rumah, setelah Wali Kota Hadi memaafkan perbuatan pemuda tersebut.
Wali Kota Hadi mengatakan, dirinya mengetahui mendapat hinaan, setelah mendapatkan informasi adanya santri dan alumni Pondok Riyadlus Sholihin, mendatangi rumah Karim Minggu malam 10 Mei 2020.
Kedatangan mereka, beberapa saat setelah beredarnya foto screenshoot chating Karim yang menghina dirinya menjadi viral dan geger di jejaring media sosial facebook.
Isi chating sendiri, Karim menyebut Wali Kota Probolinggo stres dan menjadi penyebab sulitnya masyarakat mencari penghasilan di tengah Pandemi Covid-19 saat ini.
BACA JUGA: Diduga Melakukan Ujaran Kebencian, Dengan Hina Nabi, Pemuda Gresik Dipolisikan
"Iya Habib Hadi dia itu stres. Dia itu Corona. Tanya dah ke ayah kamu dia itu stres gara gara dia dek rakyat jadi sudah dek cari penghasilan semua ditutup sama dia. Itu habeb Corona,” tulis Karim dalam chatnya.
Wali Kota Hadi menyebut, dirinya juga mendapat kiriman terkait postingan facebook Karim sekitar pukul 19.00 WIB. Karena mendengar santri dan alumni mengepung rumah Karim, ia pun langsung ke lokasi untuk meredam suasana agar tidak bertambah kacau.
"Sampai di lokasi, saya minta santri dan alumni pulang ke rumah masing-masing. Dan Karim diamankan ke Mapolresta Probolinggo. Sebab, kalau diamankan di Mapolsek Wonomerto, kondisinya tidak aman,” kata Hadi.
Dihadapan Wali Kota Hadi dan Kasat Reskrim Polres Probolinggo Kota AKP Heri Sugiono, Karim meminta maaf dan menyesal telah melakukan ujaran kebencian. Karim juga berjanji tak akan mengulangi perbuatannya lagi, dengan menyesali kesalahan yang telah dilakukannya.
BACA JUGA: Risma Kembali Menjadi Korban Ujaran Kebencian di Media Sosial
“Saya minta maaf , karena tidak ada maksud menghina. Sebab saya hanya ingin mendapat perhatian dari temen cewek saya di facebook. Dan kata-kata itu sekadar iseng,” ujar Karim.
Atas pernyataan Karim, Wali Kota Hadi pun memaafkan bersangkutan dan tidak dilanjutkan ke ranah hukum. Hadi berpesan, agar para warganet berhati-hati dan bijak dalam bermedia sosial. Sebab media sosial merupakan ruang publik.
“Medsos ini ruang publik, dibaca setiap orang. Sehingga perlu bijak dalam bermedsos dan jangan sampai melakukan aksi membully ataupun ujaran kebencian,” imbau Hadi.
Menyikapi itu, Kasat Reskrim Polres Probolinggo Kota, AKP Heri Sugiono mengatakan, tidak akan melanjutkan status hukum Karim. Pasalnya tidak ada laporan atau penuntutan, dari pihak yang dirugikan yakni Wali Kota Probolinggo.
“Karim memang sempat kami amankan, namun karena tidak ada laporan, serta Wali Kota telah memaafkan maka Karim kami kembalikan kepada keluarga,”jelasnya.
