Logo

Swafoto Deryl Jadi Kenangan Terakhir Keluarga

Reporter:,Editor:

Senin, 29 October 2018 14:10 UTC

Swafoto Deryl Jadi Kenangan Terakhir Keluarga

no image available

JATIMNET.COM, Surabaya - Luthfiani Eka Putri (23) terus memandang foto terakhir suaminya Deryl Fida Febrianto (22) yang berswafoto di atas pesawat Lion Air JT 610. Kedua matanya terlihat sembab tanda air mata tak henti berderai menahan kesedihan.

Ia terus menunggu kabar suaminya sambil menonton televisi. Berharap Deryl Fida Febrianto dapat ditemukan oleh tim yang mengevakuasi para korban Lion Air JT 610 yang jatuh pagi tadi. Luthfiani terus memantau perkembangan melalui televise sembari menahan sedih. Kadang air mata tak terbendung hingga menetes di pipinya.

Ia bercerita jika sebelumnya mimpi bahwa suaminya berpamitan akan berlayar untuk pertama kalinya. Saat wartawan menanyakan ada firasat sebelum kepergian suaminya. Swafoto terakhir suaminya di pesawat yang ditumpanginya juga merupakan foto terakhir suaminya.

"Suami mengabari kalau sudah masuk ke dalam pesawat untuk berangkat ke Pangkalpinang," kata Luthfiani Eka Putri, Senin 29 Oktober 2018.

Baca Juga : Dua Warga Blitar Diduga Korban Lion Air

Sebelum swafoto, kata Luthfiani, suaminya terlihat bahagia ketika melakukan video call dengan dirinya dan beberapa anggota keluarga. Ia tertawa terbahak-bahak dan diingatkan oleh tantenya untuk tidak berlebihan karena akan bekerja jauh, namun Deryl tak menggubrisnya. "Iya sempat video call bareng-bareng, dia ketawa terus kelihatan bahagia," jelas Putri.

Putri berharap suaminya dapat ditemukan dalam keadaan sehat dan selamat oleh tim Basarnas. "Saya berharap suami saya ditemukan dan sehat oleh tim pencari, jadi saya terus lihat berita untuk tahu kondisi suami," katanya.

Pesawat Lion Air JT 610 jatuh ke laut, di Perairan Tanjung Karawang. Pesawat tersebut sebelumnya lepas landas pada pukul 06.10 WIB dari Bandara Soekarno-Hatta dengan rute Bandara Depati Amir di Pangkal-Pinang, Bangka Belitung.

Namun, 13 menit setelah lepas landas, pesawat hilang kontak dan dipastikan jatuh di Perairan Tanjung Karawang. Pesawat yang seharusnya tiba di Bandara Pangkal Pinang pada pukul 07.20 WIB mengangkut penumpang dan kru sebanyak 189 orang.