Selasa, 28 January 2020 06:28 UTC
Kepala Dinas Sosial Ponorogo, Supriadi. Foto: IST
JATIMNET.COM, Ponorogo – Sebanyak 872 Keluarga Penerima Manfaat (KPM) mengundurkan diri dari Program Keluarga Harapan (PKH) yang selama ini ditangani Dinas Sosial (Dinsos) Kabupaten Ponorogo.
“Ini adalah graduasi mandiri, karena sejumlah keluarga penerima PKH sudah merasa mampu membiayai kebutuhan sehari-hari,” kata Kepala Dinas Sosial Ponorogo, Supriadi, Selasa 28 Januari 2019.
Pri sapaannya, menjelaskan bahwa setiap keluarga penerima PKH dikunjungi pendamping dari dinsos setiap bulan. Pendampingan ini berupa pemberian konseling dan edukasi serta pembekalan keterampilan agar mampu membiayai kehidupannya secara mandiri.
BACA JUGA: BPJS Ketenagakerjaan Ponorogo Salurkan Beasiswa kepada Keluarga Pekerja Migran
“Setiap bulan kami kunjungi dua sampai tiga kali untuk memberi motivasi agar mampu hidup mandiri,” jelasnya.
Meski begitu, masih ada 43 ribu jiwa keluarga penerima PKH yang belum mampu melakukan graduasi mandiri. Untuk itu Dinsos Ponorogo akan terus menggencarkan pendampingan agar PKH mampu hidup mandiri.
“Ada dua cara graduasi, secara sukarela atau mandiri. Kedua, digraduasi dinsos. Digraduasi itu dengan cara melihat KPM,” ujarnya.
BACA JUGA: Pemkab Ponorogo Hapus Formasi CPNS untuk PPPK
Besaran untuk penerima PKH pun bervariasi antara Rp 1,5 juta sampai Rp 2 juta, tergantung kebutuhan. Besaran ini tergantung KPM apakah karena hamil, lansia, sekolah atau faktor lain.
“Terbanyak penerima PKH ada di Kecamatan Ngrayun, selain karena tingkat kemiskinan paling besar juga cakupan wilayahnya yang luas,” pungkasnya.