Rabu, 10 July 2019 13:17 UTC
BANYAK. Channel Sales Manager Western Digital Soetrisno Poerwadi (Kiri) bersama Research Manager and Firma Reset DEKA, Anggun Komala Sari.
JATIMNET.COM, Surabaya - Hasil survei Lembaga Riset Deka menyebut, dari 1.220 responden, 97 persen masyarakat menggunakan telepon pintar.
Sebanyak 87 persen orang menggunakan telepon pintar untuk mengambil foto dan menyimpannya, dibanding menelepon. Akibatnya, 98 persen ruang penyimpanan terisi foto, dan video.
Research Manager and Firma Riset Deka, Anggun Komala Sari mengatakan, masyarakat menyimpan foto di dalam memori.
"Di Surabaya, kepemilikan penyimpanan internal lebih tinggi dibandingkan nasional," ujar Anggun, Rabu 10 Juli 2019.
BACA JUGA: Pemberlakuan Aturan IMEI Disambut Baik Produsen Ponsel Lokal
Namun, hanya 36 persen orang yang melakukan backup data secara rapi. Artinya masih sangat sedikit yang mengelola data secara rapi dalam sebulan sekali. Sehingga, 67 persen pengguna telepon pintar kehilangan data.
"Ini tantangan yang dihadapi pengguna smartphone saat ini," ungkap Anggun, usai menyampaikan laporan Indonesia Consumer Mobile Habit and Data Management Survey di Surabaya.
Channel Sales Manager Western Digital Soetrisno Poerwadi mengatakan, selama ini banyak orang berpikir bahwa proses pencadangan data adalah sesuatu yang rumit, dan memakan waktu lama.
"Ini yang lantas membuat mereka jarang melakukan back up data," kata Soetrisno.
BACA JUGA: Tahun 2023 Ponsel 5G Diprediksi Kuasai Pasar Dunia
Padahal di satu sisi, lanjutnya, banyak produk yang dapat memindahkan dari memori dalam telepon pintar ke penyimpanan eksternal.
Hanya saja, banyak dari masyarakat yang kurang mendapatkan informasi, terkait cara memaksimalkan pengunaan penyimpanan eksternal, seperti OTG.
"SanDisk punya Dual Drives dan iXpand Flash Drives atau yang biasa disebut dengan OTG. Fungsi juga sebagai konektor dan penyimpanan eksternal. Tapi masih melihat banyak konsumen yang kurang informasi terkait produk ini," tuturnya.