Logo

700 Seniman Bakal Ramaikan Festival Eksotika Bromo 2022

Reporter:

Jumat, 10 June 2022 00:00 UTC

700 Seniman Bakal Ramaikan Festival Eksotika Bromo 2022

Eksotika Bromo. Foto: Zulkiflie

JATIMNET.COM, Surabaya – Sekitar 700 seniman bakal memeriahkan Festival Eksotika Bromo 2022. Penari, penyayi, musisi serta sastrawan akan menunjukkan kepiawaiannya di lautan pasir Desa Ngadisari, Kecamatan Sukapura, Kabupaten Probolinggo.  

Kegiatan rutin menjelang Yadnya Kasada warga Tengger ini akan berlangsung pada Sabtu dan Minggu, 11-12 Juni 2022.

“Untuk pertunjukannya akan mengangkat kekayaan alam nusantara, budaya dan keseniannya. Juga, keindahan keindahan Bromo beserta alam dan budayanya,” kata Afifa Prasetya dari JatiSwara Indonesia yang menaungi Eksotika Bromo 2022 dikutip dari laman resmi Kominfo Provinsi Jawa Timur, Jumat, 10 Juni 2022.

BACA JUGA : Eksotika Bromo Sambut Yadnya Kasada 2019

Eksotika Bromo 2022, menurut dia, mengangkat tiga tema ‘Ruwat Rawat Segara Gunung’. Sebab, seiring dengan semakin meredanya kasus Covid-19, maka ada sejumlah elemen yang harus diruwat. Selain alam beserta isinya juga diri pribadi.

“Jadi kita juga meruwat diri sendiri dan gunung. Tetapi, tidak hanya meruwat saja, namun juga merawatnya,” ujar Afifa.

Salah satu upaya merawat Gunung Bromo, ia melanjutkan, dengan mengangkat dan melestarikan seni budaya milik warga Tengger. Maka, sejak 2017 para seniman dan pegiat budaya di Probolingo mencetuskan Eksotika Bromo. “Kita harus mengeksploitasi budaya dan kesenian kita sendiri, dalam hal ini warga Tengger,” ucap Afifa.

BACA JUGA : Jelang Nataru, Kamar Hotel di Bromo Hampir Penuh

Ia berharap Eksotika Bromo bisa menjadi agenda rutin setiap menjelang Yadnya Kasada warga Tengger. Dengan demikian akan semakin mendongkrak pariwisata, kesenian dan budaya juga menjadi modal ekonomi kreatif warga Tengger.

“Kita hanya ingin merubah mindset Eksotika Bromo ini menjadi mata pencaharian masyarakat. Jadi kita awal-awal babat alas ini merupakan aset dan bukan pemasukan. Paling tidak ke depan bagaimana semua aset ini bisa terus terfasilitasi sehingga bisa menjadi pemasukan pokok, primer maupun sekunder bagi masyarakat,” Afifah menjelaskan.